2. Sweet Pain

10.6K 1.2K 91
                                    

LoveUwithMax

.

.

.

.

.

HAPPY READING


Doyoung menoleh mendapati Renjun yang berlari kearahnya.

"Jangan berlarian begitu, nanti kau bisa terjatuh." ucap Doyoung setelah remaja itu berada di hadapannya.

"Bagaimana keadaan Jeno, Doyoung-hyung?" dengan napas tersengal Renjun bertanya pada Doyoung.

"Operasi sedang dilakukan. Bantu do'akan yang terbaik untuk Jeno, ya."

Renjun tersenyum tipis disertai anggukan. "Tentu, hyung. Aku selalu mendo'akan yang terbaik untuk Jeno."

Perhatian keduanya beralih pada seseorang yang merutuk di belakang mereka. "Aish, Renjun. Kenapa kau berlari meninggalkanku, hah?"

Untuk sesaat Doyoung terkejut dengan keberadaan Mark disini, namun kemudian ia kembali memperbaiki ekspresinya.

"Maaf, Mark. Aku ingin segera mengetahui keadaan Jeno. Kau lambat, sih." meskipun Renjun meminta maaf tapi sama sekali tidak ada nada penyesalan disana.

Mark mengalihkan pandangannya pada Doyoung kemudian ia membungkuk sebagai tanda hormat. "Jeno sudah di operasi?"

"Sedang dilakukan." jawab Renjun. "Oya, hyung. Orang yang memberikanmu pinjaman pasti orang yang baik." ucapnya pada Doyoung.

Doyoung tidak tau harus menjawab apa, ditambah lagi Mark yang melihatnya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Ingatannya kembali pada beberapa saat yang lalu saat ia bertemu dengan Jaehyun.

--------

Doyoung tidak menyangka bahwa saat asisten Jaehyun mengatakan jika lelaki itu ingin bertemu dengannya berarti bertemu dengan kepala keluarga Jung juga. Jung Yunho.

Kedua ayah-anak tersebut duduk dimana aura dominasi sangat kuat diantara keduanya. Mereka terlihat sama, benar-benar sama.

Tapi Doyoung tidak dimungkin untuk takut. Jaehyun sudah mau menemuinya dan ia harus menggunakan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.

Jaehyun masih menatapnya rendah dan penuh keangkuhan. Semuak itukah dia pada Doyoung?

"Lama tidak bertemu, Kim Doyoung." sapa Yunho disertai senyum yang entah berarti apa ketika Doyoung duduk di depannya.

Doyoung hanya tersenyum kaku menanggapinya. Sebenarnya anak buah dari Yunho sering menemuinya. Untuk menagih hutang dan memberi peringatan tentunya. Namun ini pertama kalinya ia bertemu lagi dengan pria paruh baya itu setelah berpisah dengan Jaehyun. Dulu mereka sering berjumpa saat Doyoung diajak kedua orang tuanya untuk menghadiri pertemuan bisnis atau acara-acara yang berkaitan dengan bisnis.

"Ku dengar adikmu sakit. Aku turut prihatin untuk itu." Yunho meletakkan sebuah map diatas meja. Berdehem kemudian berujar. "Kau pasti tau bukan jika hutang-hutang orang tuamu sudah melewati perjanjian jatuh tempo yang sudah disepakati? Dan sudah cukup lama. Jika tidak mengingat pertemanan kami, aku bisa saja memenjarakanmu."

Doyoung tersentak. Tidak...Tidak boleh. Bagaimana dengan Jeno nanti. "Saya sedang mengusahakannya, tolong beri keringanan sedikit lagi."

"Aku akan memberimu keringanan."

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang