8. Sweet Pain

9.2K 1.1K 78
                                    

HAPPY READING

"Kau tidak lupa dengan rencana awal kita bukan?"

"Tidak, ayah. Aku akan melakukannya. Tenang saja."

"Aku hanya membutuhkan seorang anak darah dagingmu sebagai pelunas hutang keluarga Kim. Sisanya itu terserahmu."

"Ya, aku mengerti ayah. Aku hanya ingin bersenang-senang dengannya sekarang. Akan ada waktunya. Tidak perlu terburu-buru."

"Pastikan kau melakukannya dan berikan keluarga Jung penerus."

---Sweet Pain---

Wonwoo memperhatikan dua remaja yang merupakan pekerja baru dikedainya. Renjun pada kasir dan seorang lagi, remaja itu sudah dikenalnya sebelum ini. Adik dari Kim Doyoung.

Wonwoo mendengar semua yang terjadi pada keluarga Kim. Namun ia cukup terkejut ternyata dua remaja yang dikatakan Mingyu rekomendasi dari Jaehyun, salah satunya adalah adik dari temannya.

Wonwoo tidak pernah lagi bertemu dengan Doyoung semenjak hubungan pemuda itu dan Jaehyun berakhir. Apa kehidupan Doyoung sangat sulit? Apakah Doyoung punya tempat mengadu sekarang?

Memperhatikan Jeno yang masih sekolah dan harus bekerja sudah jelas kita semuanya tidak dalam keadaan cukup baik. Kekurangan materi. Sudah pasti.

Doyoung benar-benar bisa hidup seperti itu?

Seingatnya dulu Doyoung sangat manja dan ketergantungan dengan yang namanya uang. Membandingkan barang siapa yang lebih mahal. Juga cukup angkuh. Namun saat itu dia berkecukupan, tinggal minta ayahnya atau kadang juga merayu Jaehyun membeli untuknya.

Selain itu dia juga sangat kuat ternyata. Wonwoo harusnya menemui Doyoung dulu saat temannya itu berada di titik terberat hidupnya.

Tapi apa? Wonwoo memilih untuk melupakan dan tidak peduli seperti yang lain.

"Maafkan aku, Doyoung...." lirihnya sangat pelan.

"...kau harusnya tau jika aku tidak percaya dengan apa yang mereka katakan tentangmu."

---Sweet Pain---

Menulikan telinga dan berusaha tidak peduli mungkin adalah yang tebaik untuk dilakukan saat ini. Doyoung makan dengan cepat, sesegera mungkin agar bisa pergi dari kantin perusahan yang dipenuhi tukang gosip dan penyebar rumor.

"Ku lihat tadi Direktur Jung dan pacarnya Ten Lee makan diluar tadi. Mereka terlihat cocok sekali."

"Ten memang lebih cocok dengan tuan Jaehyun. Mantannya yang sombong singkirkan saja."

"Tuan Jaehyun kurasa tidak akan berpaling lagi dari pesona seorang Ten Lee."

"Benar. Aku yang wanita saja iri dengan wajah dan tubuhnya."

SWEET PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang