19- Two Sides

4.4K 477 17
                                    

Timing yang sangat tepat. Jungkook dipertemukan dengan Namjoon dikoridor sekolah bersama dengan Taehyung yang sedari tadi mengoceh banyak hal. Kali ini yang menjadi heran bagi Jungkook, Namjoon hanya seorang diri. Tidak ada Hoseok.

Ah mungkin sedang bersama Kak Jimin

"Aku majukan taruhan kita. Tak perlu menunggu turnamen untuk menghabisimu"

Namjoon mengambil tiga langkah mendekat. Dengan reflek Jungkook mengangkat tangan kanannya untuk membuat Taehyung mundur sedikit. Hal itu juga tak menjadi sulit dalam kedua netra Namjoon untuk melihatnya. Ada smirk yang Namjoon tunjukan tapi tak dibalas oleh Jungkook dan Taehyung.

"Aku tak ingin ada orang lain yang menguping jadi pastikan kau hanya sendiri besok pagi. Atau.."

Namjoon dengan gerakan cepat mengambil pisau lipat dalam saku jas sekolahnya dan menggoreskan pisau itu ketangan kanan Jungkook yang masih terangkat untuk melindungi Taehyung.

"Hey!!"

Namjoon tidak mengugu teriakan Taehyung dan langsung melangkah pergi. Taehyung membolak balik lengan Jungkook yang terluka. Hal itu sedikit membuatnya risih. Dengan segera Jungkook menarik lengannya dan menutupi luka itu.

"Aku ini atlet. Luka seperti ini tak berarti apa-apa untukku" kata Jungkook.

"Aku hanya ingin melihat lukanya saja, aku tak menanyakan keadaanmu" jawaban Taehyung ini jelas disengaja. Tapi sepertinya Jungkook tak melihat bahwa Taehyung sedang bercanda. Jungkook mengambil langkah lebar sambil menghentak-hentakan kakinya membuat Taehyung tetap tertawa meski ditinggalkan Jungkook pergi lebih dulu.

***

Yoongi sudah menunggu digerbang sekolah. Senyumnya langsung terbit saat melihat Jungkook yang melangkah cepat tapi dengan raut wajah kesal yang terkesan imut. Putra bungsunya itu tidak pantas untuk memasang wajah garang. Yoongi tak menyangka putranya akan semanis itu.

Saat Jungkook sudah akan membuka pintu mobil, Yoongi menahannya. Dia perlahan mengangkat lengan kanan Jungkook dan meraba luka ditangan putranya. Senyuman cerah yang tadinya terpatri seketika berubah menjadi senyum sendu. Pasti sudah banyak sekali bekas luka ditubuh putranya.

Ayah dan anak itu terus bertahan pada posisinya. Saat Yoongi meniup pelan luka Jungkook, Taehyung sudah berada pada jarak yang cukup jauh dari mereka tapi dia bisa melihat dengan jelas kasih sayang Yoongi pada Jungkook.

Kasih sayang seperti itu yang tak pernah Taehyung dapatkan sejak kecil. Bagi Jungkook mungkin itu sudah sangat biasa didapatkannya. Tapi bagi Taehyung itu semacam impian terbesarnya.

Masih berada disana, Taehyung tidak berani melangkah saat Yoongi mengusap pelan kepala Jungkook dan mereka saling tertawa. Taehyung cukup tau diri untuk tidak menganggu momen manis itu.

Namjoon yang masih berada di sekolah kini bergabung untuk memperhatikan Jungkook dan ayahnya. Namjoon berdiri tepat disamping kiri Taehyung dengan kedua tangan yang masuk dalam saku celana.

"Kau ingin seperti Jungkook? Merasakan kasih sayang seorang ayah?"

Ucapan sindiran cukup menohok dihati Taehyung. Anak itu tak menjawab. Dia hanya memperkuat kepalan tangannya.

"Kau bisa mendapatkannya. Jika kau lebih berani"

Berani?

Kedua garis diatas mata Taehyung mengerut. Apa maksud dari Namjoon yang mengatakan dia harus lebih berani?

Jungkook dan Yoongi tak menyadari bahwa selain Namjoon dan Taehyung. Ada sosok lain disebrang jalan yang memperhatikan mereka dengan tatapan dendam dan benci.

Silahkan kau berbuat sesukamu, Seokjin! Aku tidak akan meninggalkan suami dan anak-anakku!

Kim Seokjin terkekeh kecil setelah ancamannya dibalas dengan penolakan oleh wanita yang pernah dia lecehkan itu.

Jangan pernah sentuh keluargaku, Seokjin!!

"Aku hanya akan bermain sedikit dengan mereka berdua, Yuri" .

BEREAVE || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang