Mobil itu berhenti karena si pengemudi yang menginjak rem dengan kuat dan berusaha dengan maksimal agar tidak terjadi pertumpahan darah. Setelah ia rasa mobilnya berhenti si pengemudi mengangkat kepalanya yang harus ikut terayun kedepan. Ia tatap kesal anak kecil yang berdiri ditengah jalan dan seakan menunggu maut datang menjemputnya.
"Apa kau buta? Carilah tempat lain jika kau ingin mati?!"
Teriakan dari si pengemudi mobil itu tak diindahkan sama sekali oleh Jungkook. Anak itu masih terdiam dengan menatap sendu orang yang baru saja memakinya. Lalu setelah ia bisa menemukan suaranya yang sembat hilang entah kemana beberapa saat, Jungkook membalas ucapan si pengemudi, "Dimana? Rel kereta?" tanyanya dengan nada kelewat tenang namun terdengar menakutkan. Si pengemudi itu justru merasa dia sedang berhadapan dengan orang yang kehilangan akal dan warasnya.
Hehehheheh
Suara tawa rendah itu makin membuat si pengemudi yakin bahwa dia tidak salah. Dia sedang berhadapan dengan orang yang merasakan sakit sampai kehilangan akal warasnya.
Hehehhehehe...
Tawa itu makin lama makin keras dan makin aneh karena Jungkook tertawa namun juga disaat bersamaan anak itu menangis deras.
Bagi orang awam, mereka akan berfikir bahwa Jungkook adalah pasien rumah sakit jiwa yang kabur lalu berniat untuk mati. Namun bagi si pengemudi ini, Jungkook adalah orang yang sedang mengalami kesedihan dan terperangkap pada ketidakberdayaan.
"Bunuh aku, Tuan. Haha! Apa kau takut? Ayo! Aku sangat ingin mati!!" teriakan itu terdengar seperti orang yang sedang meminta tolong padanya. Bagi si pengemudi itu teriakan Jungkook adalah suara minta tolong yang teramat keras dan membuatnya iba.
Jungkook lalu tertawa lagi untuk kesekian kalinya. Tapi sesekali ada isakan yang jelas terdengar. Lalu tertawa lagi dan menangis. Kedua hal itu Jungkook lakukan diwaktu yang bersamaan.
Karena tubuhnya tak kunjung hancur atau tertabrak oleh mobil yang masih didepannya, Jungkook putuskan untuk melangkah lagi dengan tatapan kosong dan ekspresi wajah yang berubah datar. Laju air matanya berhenti begitu juga tertawa mengerikan yang beberapa kali ia perdengarkan.
Dengan cepat si pengemudi itu mengejar Jungkook dan memberikan tatapan keyakinan pada anak itu. Cukup lama si pengemudi mobil harus memperhatikan raut wajah Jungkook. Lalu sebuah diagnosa melayang dibenaknya muncul begitu saja karena dia sudah terlalu sering berhadapan dengan sorot mata dan wajah datar seperti itu.
Dia depresi..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BEREAVE || END
FanfictionSedikit pun tidak pernah Taehyung menginginkan untuk lahir ke dunia jika hanya mengacaukan hidup adiknya Jungkook. @2019