Karissa, seorang gadis yang duduk di depan cermin, menata rambutnya. Ia tengah bersiap siap untuk pergi ke sekolah barunya. Ia terpaksa harus pindah sekolah karena keluarganya baru saja menempati rumah baru yang daerahnya sangat jauh dengan sekolah asal Karissa.
Setelah merasa dirinya sudah rapih, Karissa menyambar jaket dan tas nya yang di gantung di sebuah gantungan. Karissa pergi menuruni anak tangga, lalu menghampiri kedua orang tuanya yang sedang menyantap sarapan.
"Pah, mah, Karissa pergi dulu ya." Karissa menyalami tangan papa dan mama nya bergantian.
"Iya, hati-hati ya," ucap papa Karissa diikuti anggukan oleh mamanya.
Setelah berpamitan, Karissa duduk di kursi teras nya. Ia mengeluarkan ponsel dari tas nya, lalu bergegas memesan ojek online. Beberapa menit kemudian, terdengar suara motor dari depan gerbang rumahnya. Karissa beranjak membukakan pagar, lalu naik ke atas motor ojek online yang sudah ia pesan. Di menit berikutnya, pengemudi ojek online melajukan motornya keluar dari perumahan itu.
Jalanan pagi ini cukup ramai hingga membuat kemacetan. Untung saja pengemudi ojek online ini sangat lihai dalam mengendarai motor. Jadi, tak membutuhkan waktu yang sangat lama untuk sampai ke sekolah.
Karissa berjalan di sepanjang koridor. Matanya menyapu ke sekeliling, mencari ruang guru. Ia ragu apakah harus bertanya kepada salah satu siswa atau siswi yang lewat atau tidak.
"Hey!"
Suara bariton seorang cowok mengagetkan Karissa. Ia terkejut melihat seorang cowok berada di belakangnya.
"Lo anak baru ya?" tanya cowok itu.
"Iya," balas Karissa.
"Mau gue anter ke ruang guru?"
"Boleh."
Cowok itu melihat bet nama Karissa. "Nama lo Karissa ya?"
"Iya,"
"Kenalin gue Arel." Arel mengulurkan tangannya.
Karissa membalas jabatan tangan Arel. "Salam kenal ya,"
Arel mengantar gadis itu ke ruang guru. Di sepanjang koridor obrolan ringan menemani mereka. Tak terasa Karissa dan Arel sudah tiba di depan ruang guru.
"Makasih ya," ucap Karissa sambil tersenyum.
"Iya sama-sama. Oh iya kalo ada sesuatu yg mau lo tanya, lo bisa tanya ke gue. Gue ada di kelas IPA 5," balas Arel.
"Oke, sekali lagi makasih ya."
Arel tersenyum lalu berjalan meninggalkan Karissa. Karissa membuka pintu ruang guru perlahan mencari sosok guru yang ia cari. Ia membaca satu persatu nama yang tertera di setiap depan meja guru. Karissa tersenyum lebar ketika sudah menemukan nama guru yang ia cari.
"Permisi, apakah betul anda ibu Ida?" tanya Karissa dengan sopan.
"Iya betul, Oh kamu murid baru ya?" jawab guru yang bernama Ida itu.
"Iya."
"Sebentar lagi jam pelajaran di mulai, saya akan antar kamu ke kelas baru kamu. Kebetulan saya mengajar jam pertama di kelas itu."
"Terimakasih bu."
Bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Karissa mengikuti langkah bu Ida menuju kelas yang dimaksud. Ia sedikit merasa gugup ketika ruang kelas sudah berada di depan matanya. Karissa dan bu Ida masuk ke dalam kelas. Bu Ida terlebih dahulu membuka agenda pembelajaran.
"Anak-anak kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu."
"Hai semua, nama gue Karissa Neysa Agatha. Kalian bisa panggil gue Karissa. Semoga kita semua bisa berteman baik ya," ucap Karissa seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALDI [SUDAH TERBIT]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ^^ SUDAH TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER YANG MAU BELI NOVELNYA, BISA BELI DI SHOPEE YAA ^ ^ MAMPIR JUGA KE WORK 'EQUANIMITY' YUK Geraldi Fadhli Rezkiansyah, siapa yang tak mengenali cowok itu? Satu sekolah pasti sudah tahu...