19

85.5K 3.8K 129
                                    

Bis pariwisata sudah datang sejak pukul 6 pagi. Seluruh siswa sudah mengetahui dimana posisi bis dan tempat duduk mereka. Pembagian bis dibagi berdasarkan kelas masing-masing.

Seluruh murid kelas 12 IPA 2 berada di bis nomor 2. Karissa mendapat posisi duduk di kursi tengah bersama dengan Viona. Akan tetapi, tempat duduk mereka dengan Arleta dan Farin cukup jauh. Arleta dan Farin mendapati kursi depan.

Geraldi dan Melvin berada di kursi seberang dua dari belakang kursi Karissa dan Viona. Sementara Arkan duduk di belakang Geraldi bersama dengan Azka. Kebetulan kursi sebelah Arkan kosong. Oleh karena itu, Arkan mengajak Azka.

Karena seluruh murid SMA Harapan Bakti sudah masuk ke dalam bis, dan guru-guru sudah mengabsen anak muridnya, bis akhirnya berangkat juga.

"Ya ampun akhirnya hari ini dateng juga. Gue udah nunggu banget dari kemarin," ucap Viona begitu bis telah bergerak.

"Iya nih gue juga, btw lo udah sarapan belum? Gue bawa roti nih." Karissa menawarkan sebuah roti lapis rasa coklat pada Viona.

"Mauu, makasih Karissaa." Viona menerima roti lapis itu dari Karissa.

"Kita jauh banget ya kursinya dari Arleta sama Farin,"

"Iya. Tapi gak apa-apa deh, kursi kita kan jadi deket sama kursinya Melvin."

"Euhhh, modus aja pikiran lo."

"Lo juga kan, bisa deket sama Geraldi."

"Dih apaan,"

"Eh cerita dong, tadi kenapa lo bisa berangkat bareng Geraldi?"

"Cerita apaan?"

"Itu ceritain yang tadi," pinta Viona.

"Jadi, tadi pagi dia tiba-tiba dateng ke rumah buat jemput gue."

"Ohh jadi sekarang lo sama Geraldi lagi bucin?" tanya Viona.

"Enggak lah, siapa juga yang bucin."

"Alaahhh pura-pura gak peka. Kayaknya Geraldi suka deh sama lo,"

"Ih enggak mungkin lah, denger ya gue sama Geraldi cuman temen doang."

"Cieeee Karissa sekarang bucin."

"Matamu bucin, mana ada bucin."

"Pake gak mau ngaku segala, tapi ya menurut gue kalian cocok kok." Viona tersenyum seraya menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Cocok dari mananya coba?"

"Ih cocok loh,"

"Enggak ah b aja,"

"Cocok,"

"Enggak."

"Cocok."

"Udah ah ganti topik,"

"Lo suka gak sama Geraldi?"

"Enggak, gue biasa aja tuh."

"Oh lo suka nya sama Arel ya?"

"Gue sama Arel cuman temenan kok, gak lebih." Karissa menekankan kata 'temenan' dalam kalimatnya.

"Oh berarti sama Geraldi ya?"

"Udah ah ngomongin mereka mulu. Mending lo kepo in Melvin daripada kepo in gue,"

"Yeee malah ngalihin topik. Eh Kar, kita foto yuk. Gue mau bikin story nih," ujar Viona sembari mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya.

"Yuk!"

Karissa dan Viona tersenyum ke arah ponsel Viona. Lalu, mengambil beberapa foto dan langsung memposting nya ke sosial media.

GERALDI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang