Kini, Karissa, Farin, Viona, dan Arleta berjalan memasuki kantin. Seperti biasa, kantin sudah ramai orang. Karena bel istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Karissa dan ketiga temannya duduk di bangku kantin. Kemudian, Farin dan Viona pergi memesan makanan, sementara Karissa dan Arleta menitip pesanan pada mereka.
"Kemarin gue berantem sama Genta," ujar Arleta pada Karissa.
"Serius lo? Terus sekarang?"
"Sekarang udah baikan si."
Karissa mangut-mangut tanda mengerti. "Lo berantem gara-gara apa?"
"Gue kesel karna kemarin Genta ngeprank gue,"
"Emang dia bikin prank apa?" tanya Farin.
"Dia bilang, kalo dia mau ngilang dari hidup gue–"
"HAH??!" seru Karissa menyambar perkataan Arleta.
Arleta membulatkan matanya ketika melihat reaksi temannya itu. "Iya, parah banget emang."
"Gue gak ngerti deh, kok bisa tiba tiba dia bilang gitu?" tanya Karissa tak habis fikir.
Arleta melanjutkan cerita nya lagi. "Jadi awalnya gue sama Genta ya chatan kayak biasa, terus tiba-tiba dia ngomong kayak gitu, sebel banget gue."
"Terus?"
"Ya terus gue nangis lah, eh gak tau nya maksud dia mau ngilang tuh, dia mau tidur duluan. Terus habis itu dia bilang kalo besok kita bakal ketemu lagi."
"Ya ampunn, ngeselin banget cowok lo. Bikin orang kaget aja." gerutu Karissa.
"Banget gak sii, lo aja kaget, apalagi gue."
"Hahaha ada-ada aja sih cowo lo."
"Tapi walaupun ngeselin gue yakin di ujung chat pasti ada perlakuan Genta yang bikin lo senyum lagi."
"Ih kok lo tau sih Kar. Lo ngintipin gue ya??" Arleta menyipitkan matanya.
"Yee enak aja lo!"
"Eh eh, kalian pada tau ini gak?" pertanyaan Farin memulai pembicaraan baru.
"Tau apaan?"
"Film drakor."
Karissa dan Arleta menoleh. Mereka sama-sama baru peka bahwa Farin sudah berada didekat mereka. Entah kapan datang, tiba-tiba Farin sudah duduk bersama mereka. Pasalnya, tadi Farin memesan makanan bersama Viona. Tetapi, Viona belum kembali. "Farin sejak kapan lo disini?"
"Dari tadi, kalian bagi-bagi info gak kasih tau gue," cibir Farin.
"Siapa juga yang bagi-bagi info, gue curhat kali rin."
"Lagian lo tiba-tiba udah disini aja, merinding gue jadinya."
"Emangnya gue setan? Lo berdua aja yang gak liat gue kesini."
"Eh btw, tadi lo bilang drakor apaan?"
"Duh gue lupa judulnya. Pokoknya nih ya kalian harus nonton, wajib banget." Farin menekankan kata wajib dalam kalimatnya.
"Nyeritain apaan emang?" tanya Karissa.
"Jadi ada seorang cowok, nah cowok itu tuh susah banget buat di tebak. Ah pokoknya seru banget, gue gak ngerti lagi kenapa bisa serame itu."
"Eh disekolah kita juga ada tau cowok yang susah ditebak."
"Hah? Siapa siapa?"
"Geraldi." jawab Arleta.
Karissa menautkan alisnya. "Loh kok Geraldi?"
"Iya, soalnya menurut gue nih ya Geraldi tuh tipikal orang yang sering mendem sesuatu. Tapi mungkin semenjak dia pacaran sama lo, dia jadi lebih terbuka." jelas Arleta.
KAMU SEDANG MEMBACA
GERALDI [SUDAH TERBIT]
Genç KurguFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ^^ SUDAH TERBIT DI GLORIOUS PUBLISHER YANG MAU BELI NOVELNYA, BISA BELI DI SHOPEE YAA ^ ^ MAMPIR JUGA KE WORK 'EQUANIMITY' YUK Geraldi Fadhli Rezkiansyah, siapa yang tak mengenali cowok itu? Satu sekolah pasti sudah tahu...