46

73.2K 2.8K 80
                                    

Ternyebelin ❤


|Woy
|Putri tidur

Apaa|
Dih sembarangan|
Pagi-pagi udah ngatain orang|

|Hari ini keluar yuk

Kemana?|

|Jalan lah
|masa iya balik lagi ke mimpi lo

Maksud gue jalan kemana jebra|

|Ada lah pokoknya
|lo nurut aja

Iyaa iyaa|

|Ntar siang gue jemput

Iyaa|

|Sip

Setelah membaca chat dari Geraldi, Karissa meletakkan handphone nya ke atas nakas. Kemudian, ia mengambil handuk ungu muda yang tergantung di sebuah gantungan, lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Seminggu setelah Melvin keluar dari rumah sakit, Geraldi mengajak Karissa jalan. Sekarang ini, Melvin sedang ngopi bersama Azka, Ryan, dan Arkan. Sekalian numpang wifi katanya. Hari ini Geraldi tidak ikut nongkrong, karena ia ingin jalan-jalan dengan Karissa. Genta juga tidak ikut nongkrong, karena ia ada urusan.

Setengah jam kemudian, Karissa telah usai mandi. Kini ia membuka lemari pakaiannya. Ia memilih outfit apa yang akan ia kenakan hari ini. Mata gadis itu menjelajahi seisi lemari, hingga sorotan matanya menemukan rok denim berwarna baby blue. Dan kemudian, ia mengambil rok itu dari lemarinya.

Tak butuh waktu lama, Karissa telah selesai mandi. Kini, ia berdiri di depan cermin. Dengan rok denim di atas lutut dan blouse berwarna merah jambu, Karissa terlihat cantik dan fashionable.

Setelah bersiap-siap, Karissa menyambar tote bag putih dan memasukkan barang-barang yang akan ia bawa ke dalamnya. Lalu, ia beranjak dan keluar dari kamarnya.

Karissa menunggu Geraldi di teras rumah sambil bersenandung kecil. Hatinya sedang dalam keadaan mood yang baik hari ini. Beberapa menit kemudian Karissa mendengar suara mobil Geraldi. Ia segera membuka pagar dan keluar dari halaman rumah.

"Ini Karissa ya?" ucap Geraldi ketika Karissa sudah masuk ke dalam mobil.

Karissa menaikkan alis, "Iya, lo pikir gue siapa Ger," balasnya.

"Gue kira nenek sihir keluar dari rumah lo."

"Muji atau ngehina?" Karissa sudah siap-siap mencubit perut Geraldi.

"Iya-iya ampun tuan putri, lo cantik, bercanda gue."

"Bercanda apa?"

"Bercanda kalo lo cantik."

Karissa membelalakan matanya. Ia kira cowok disampingnya itu benar-benar memujinya.

"Ish Geraldi! Pagi pagi udah ngeselin."
Karissa mencubit perut Geraldi.

"Aw, perut gue." Geraldi memegangi perutnya. Ia berakting kesakitan bak tertusuk benda tajam.

GERALDI [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang