"Ini apaan dah?"
Tatapanku terkunci pada dua bongkah kristal besar di hadapanku yang terbelah dengan rapi. Tingginya mungkin 180 senti dengan warna ungu kehitaman, lengkap dengan beberapa gradasi warna warni pudar didalamnya.
"Yakin ini Moderna nih?" gumamku tak yakin.
[Ya Master, System yang ada di tubuhnya tidak salah lagi teridentifikasi sebagai System dari Dewi Kegelapan. Dan dari informasi yang terbaca, Moderna tertulis di kolom Job miliknya.]
"Buset lemah amat, kalau Moderna cuman selemah ini lah terus aku ini gi-"
[Anda tidak dapat membandingkan diri anda dengan cecunguk lemah seperti ini.]
Systia terus menerus memotong ucapanku, tapi kurasa kali ini dia memang benar. Jika saat ini dia merupakan calon antek si Devy, aku tidak akan tahu apa yang terjadi kedepannya jika ia terus terusan tumbuh kuat.
Ada kemungkinan dia bisa menyamai kekuatanku kah?
"Apapun itu Systia, apa ada rekomendasi tentang yang harus kulakukan pada kristal besar ini gak?"
[Menjualnya akan menghasilkan jumlah gold yang lumayan menurutku? Atau Master bisa membuatnya menjadi senjata?]
Pilihan yang lumayan bagus~
Kebetulan aku memerlukan gold untuk membeli beberapa skill. Tapi tentunya aku juga ingin mencoba beberapa hal.
"Systia, apa kau bisa mengonversi gold menjadi koin emas sungguhan?"
[Tentu saja Master, bahkan aku dapat membuat replika yang sama dengan mata uang asli dari total keseluruhan semua dunia ini.]
Mantaff, gak bakal kesusahan hidupku.
[Apakah Master ingin menjual kristal ini?]
"Gak usah, aku punya ide bagus." ucapku tersenyum licik.
***********
Hawa panas menarik paksa keringat untuk keluar dari pori pori kulitku, kakiku mulai merasakan lelah karena sudah berjalan selama hampir 4 jam tanpa henti.
"Tetap aja, bosen liat pohon mulu."
Selama 4 jam mataku terus menatap lurus kedepan dan hanya ada jalan setapak serta pohon dalam pandanganku. Itu membuatku bosan, memang aku bisa dalam sekejap sampai dengan menggunakan berkatku namun aku ingin mencoba untuk merasakan perjalanan orang normal.
Karena itulah aku terus terusan berjalan selama itu sambil melirik [Map Explore] yang nampaknya sedang error, jadi aku memutuskan untuk terus berjalan lurus.
(Note : Sebelumnya ada kesalahan dimana aku salah menuliskan nama skill ini [Map Explored] dan ketika aku meninjau kembali itu terasa tidak nyaman. Jadi aku menggantinya dengan [Map Explore] biar lebih WENNAAK!!!!)
"Systia, ngomong napa?" keluhku.
Semenjak aku memasuki hutan ini Systia tidak mengatakan apapun. Meski aku tahu dia sedang mencoba mengelilingi dunia secara tidak langsung menggantikanku menggunakan pulau terapung, tetap saja setidaknya hibur aku.
Dan baru aku mulai sadari bahwa terik matahari sekarang mulai tertutup kanopi sehingga mempermudah jalanku. Jalan setapak yang dipenuhi kedamaian dan rumput liar yang tebal diantaranya.
Ahh, sebentar!
Hawa terik panas seharusnya tidak bereaksi padaku yang telah membeli Skill Pasif [Adapt] sebelumnya. Lalu aku berkeringat dan merasa lelah? Jangan bercanda, statusku sudah termasuk tinggi untuk bisa berlari selama 5 jam tanpa henti!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL PLAY : GAME A LIVE
ActionDunia yang mungkin kau inginkan namun kau akan sesalkan, bertahan hidup di dalam sebuah game yang dibuat oleh Dewa. Dunia yang telah dikonversi menjadi sebuah game Survival RPG, dan kau serta semua orang yang berhasil selamat sebagai Pemainnya. Ini...