V2 BAB 36 : FISIK CAHAYA JIWA GELAP

76 5 0
                                    

Kini aku sudah berada dibalik pepohonan di sekitar jalan, tepat 400 meter daripada gerbang utama kerajaan. Ada cukup banyak penjaga disekitar sana, dari [Map Explored] terhitung sekitar 30 prajurit berjaga disana.

Orang orang itu benar benar memperlakukanku secara VVIP.

[Bukankah seharusnya itu bagus, Master?]

Systia, aku hanya tidak suka menjadi pusat perhatian akhir akhir ini. Walaupun aku akan dipermudah jika memerlukan sesuatu tetapi disaat yang sama aku harus menjaga tingkat kepercayaan mereka padaku agar tidak menurun.

[Sebuah pedang bermata ganda bagi seorang pemalas sepertimu ya?]

Aku tidak menyangkal kebenaran itu. Lagipula Systia, aku juga akan kerepotan jika kau terus terusan memanggilku Mastermu. Hilangkan saja formalitas, mulai saat ini kita berdua akan menjadi partner.

[Tapi-]

Perintahku adalah mutlak.

[Aku mengerti, Kamito.]

Baiklah, mari berangkat dengan Holy Saber Set ini.

Jika aku memiliki waktu lebih banyak, sebenernya aku bakal langsung memfusikan E.T.S. suit (Elastic Tauren Slime) dengan set Holy Saber ini. Tapi kalau aku langsung memfusikannya saja tanpa mencobanya juga agak terkesan menyia nyiakan, jadi aku akan menggunakan set ini sampai batasnya lalu kemudian memfusikannya dengan E.T.S. suit.

Lagipula aku sudah menghabiskan ribuan Gold untuk ini, dan tampilanku juga akan terlihat lebih gagah.

[Kau hanyalah orang pelit yang sangat perhitungan.]

Dan kau hanyalah system yang suka merampokku dengan harga harga tinggi itu.

Aku berjalan dengan santai tapi menegaskan aura kebijaksanaanku di setiap langkah, melakukan hal semacam ini tidaklah sulit karena aku sudah terbiasa menggunakan [Kings Aura] di kehidupanku sebelumnya. Menggunakannya sambil bertarung pun tidak lain daripada bernafas buatku.

Sesaat kemudian sebelum aku sampai di gerbang utama, aku terlebih dahulu dikepung oleh beberapa prajurit penjaga.

“Tunjukkan identitasmu!” tegas mereka.

“Aku gak punya.”

Mereka segera mengangkat pedangnya kearahku selagi kembali bertanya “Atas keperluan apa kau kemari?”

Ahh, benar aku kemari dengan menyamar sebagai utusan dari diriku sendiri.

"Aku hanya disuruh oleh guruku kemari untuk megambil barang barangnya yang dititipkan kepada kalian. Bukankah ia seharusnya sudah mengatakannya?” jawabku sambil membocorkan sedikit [Saint Aura].

“Aku merasakan kekuatan sucimu tapi tetap saja, bagaimana kau membuktikannya?”

“Benar, kami harus memastikan identitasmu agar tidak mengecewakan tuan utusan dewi.”

Lihat Systia, jika saja aku datang kesini sebagai diriku maka aku akan disambut terlalu meriah. Dan jika aku tidak melakukannya maka masalah akan menjadi semakin rumit.

[Kalau begitu lakukan saja seperti kau dulu.]

Hmmm, menyelesaikan masalah dengan kekuatan boleh juga sih. Yaudahlah, kalau ngeribetin tinggal tampol satu satu.

[Kalau kau dengan status gila gilaan itu menghajar mereka, itu akan menjadi akhir hidup mereka.]

Itu bukan salahku, akulah korbannya.

“Kalian tidak mempercayaiku!??” teriakku sambil mengaktifkan [Intimidation Lv. 1] dan [Dominator Lv. 1].

Seluruh prajurit terpelanting sejauh 20 meter dariku sebagai bentuk reaksi dari gelombang kejut yang kuhasilkan. Seluruh rumput disekitar bahkan ada beberapa yang tercabut karena dampaknya yang kuat.

STILL PLAY : GAME A LIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang