"Aku ingin membuat Quest untuk mengumpulkan batu sihir dari monster Elastic Tauren Slime. Aku membutuhkan setidaknya sekitar setengah karung."
"T-Tunggu!! Apa!?? Setengah karung?"
Ahh, kenapa resepsionis ini berteriak, apa ada yang salah dengan permintaanku itu?
"Ya gak perlu teriak juga kali mbak."
"Gimana nggak, anda kan tahu sendiri kalau Elastic Tauren Slime sendiri adalah monster kelas A dan membutuhkan setidaknya dua party petualang kelas B yang hampir dipromosikan untuk membunuhnya."
"Lalu?"
"Lalu anda mengatakan dengan entengnya bahwa anda perlu setengah karung batu sihirnya? Anda gila?"
"Aku waras kok."
Keheningan tercipta di guild, lantai satu adalah bar sekaligus tempat pelayanan dan ada banyak orang ribut disana. Namun kini bahkan suara jangkrik terdengar dengan jelas.
"Hei nak, kurasa bercandamu bagus juga." ucap seorang pria menimbrung.
Dia memiliki badan yang kekar dan botak licin kek om ded*y, gapake baju? Gak kedinginan tu orang? Ni om om juga membawa great axe di punggungnya.
"Aku gak becanda lho, aku perlu buat bikin kerangka senjataku. Btw, om kelihatannya kuat, apa bisa nyariin setengah karung batu sihirnya?"
"Hoi nak, leluconmu sudah tidak lucu lagi jadi hentikanlah. Sebelum aku memanggil orang tuamu untuk membawamu pulang."
Oh iya, aku saat ini sedang nggak make perlengkapanku dan hanya memakai setelan normal sehari hari kaos putih dan celana hitam.
Kembali ke masalah di hadapanku, sebaiknya aku gak nyari masalah disini atau ayah akan kena masalah.
"Baiklah, aku berhenti. Aku hanya ingin mencari informasi berapa harga sewa tentara bayaran."
"Nah gitu dong nak. Selvia, istirahatlah dia ini akan kuurus." ucapnya kepada resepsionis dibelakangku.
"Baik Barld san, terima kasih ya."
Jadi nama mbak resepsionis tadi Selvia dan om kekar ini Barld? Oke oke.
.
"Dia cantik kan?" tanya Barld padaku."Ah iya, tapi bukan tipeku."
"Ahahahaha, kau menarik. Siapa namamu?"
"Sorey."
"Nama yang bagus, sebelum aku memberi informasi yang kau inginkan mari kita duduk dulu disana." ucapnya sambil menunjuk ke meja dengan sekelompok orang. "Akan kukenalkan kau pada party ku."
Aku hanya mengangguk mengikuti Barld hingga ia selesai mengenalkan mereka semua.
"Jadi Mbak Merly sebagai Archer, Mbak Zeren sebagai Mage untuk melancarkan sihir dan buff support, Pak Orlan sebagai Tank dan Kak Aren sebagai Swordman yang bertarung di garis depan bersama Om Barld? Dan kalian adalah party kelas B dengan nama Tiger Crown?"
"Begitulah."
"Bagus kau ingat namaku."
"Umu~"
"Yups, kau benar."
Akhirnya setelah beberapa waktu berbincang dan mendapatkan pencerahan mengenai akal sehat di dunia ini aku mulai mendapatkan informasi yang kucari.
"Jadi maksudnya bahkan untuk seseorang yang merupakan peringkat A, harus mempunyai party yang terdiri dari dua petualang kelas A atau dia dan sebuah full party kelas B?"
"Seperti itulah, ngomong ngomong tadi kau bertanya mengenai tarif tentara bayaran biasanya bukan?" balas om Barlyd.
"Iya, aku memerlukan pasukan untuk membantuku menjelajahi dungeon. Ada sebuah batuan yang menarik perhatianku disana." ucapku sambil memasang wajah serius, tentu saja yang kuucapkan tadi hanya alasan. Aku hanya ingin tahu berapa anggaran yang diperlukan untuk membuat pasukan jika suatu saat nanti aku memerlukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STILL PLAY : GAME A LIVE
AcciónDunia yang mungkin kau inginkan namun kau akan sesalkan, bertahan hidup di dalam sebuah game yang dibuat oleh Dewa. Dunia yang telah dikonversi menjadi sebuah game Survival RPG, dan kau serta semua orang yang berhasil selamat sebagai Pemainnya. Ini...