STILL PLAY : GAME A LIVE

V2 BAB 37 : TARUHAN

Di tengah malam yang dinginnya menusuk tulang, siluet sesorang diatas atap terus terusan dengan cepat berlari tanpa menghasilkan suara. Saat itu tengah ada badai yang menerjang ibukota kerajaan, namun tanpa ada rasa terganggu sedikitpun kecepatan larinya tetap stabil dan terus naik dengan konstan.

Sebenarnya itu bayangan diriku sendiri, dan jika ada yang melihatku yang saat ini berlari diatas atap selagi terbungkus jubah hitam maka pasti mengakibatkan keriuhan besar besoknya dengan berbagai rumor. Lariku kali ini bukan tanpa arah tujuan lagi seperti sebelumnya, tujuanku adalah perpustakaan rahasia kerajaan.

Di waktu sebelumnya, aku sudah menerima [Quest] dari Systia secara langsung untuk membantu penduduk dalam membasmi para serigala kecil yang meresahkan kehidupan mereka. Setelah mendengar beberapa keluhan lainnya, aku meminta mereka menuntunku secara diam diam ke perpustakaan kota.

Beruntung aku mengikuti mereka melewati gang gang sempit, di jalan utama timbul banyak keributan akibat kekuatan penghancur yang kulancarkan sebelumnya. Setelah sampai aku kemudian berpisah dengan para penduduk itu lalu dihadapan penjaganya aku menunjukkan surat yang diberikan raja, tentunya aku membungkam mulutnya untuk diam dengan sekantung emas jadi dia tidak berisik dan membocorkan identitasku.

Tapi, kemudian suatu notifikasi dari Systia muncul sesaat setelah aku memasuki perpustakaan.

[Efek skill [World’s Knowledge] telah diaktifkan.]
[Semua pengetahuan di dalam perpustakaan ini akan dimasukkan kedalam otak.]

Sesaat kemudian aku ditimpa oleh sakit kepala yang menyakitkan, namun itu berakhir dalam hitungan detik. Dan secara instan, aku telah memahami berbagai hal tentang dunia ini bahkan hingga ke mitos cerita rakyatnya. Selain itu aku juga mendapatkan berbagai pengetahuan lain seperti sihir kuno yang bukunya pernah ada disini.

Disaat aku menanyakan pada Systia, ia masih enggan untuk bicara tapi ketika kubilang akan membayarnya barulah kemudian ia menjelaskan soal [World’s Knowledge] padaku.

[World Knowledge = Skill yang dihadiahkan kepada pemilik Title [God Challengers]. Setiap kali indera menangkap adanya suatu pengetahuan disekitar, maka secara instan pengetahuan itu akan dapat dipahami. Skill ini juga dapat memberikan kemampuan menyimpan pengetahuan yang telah dipahami, dan dapat menghilangkan batas beban pengetahuan pengguna.]

Padahal aku nantinya akan memikirkan bagaimana aku mengatasi otakku, jika aku berusia 1000 tahun mungkin otakku takkan mampu menyandang semua pengetahuan itu dan kemudian jatuh ke keadaan pikun namun sekarang itu telah teratasi. Sampai sekarang aku belum tahu apa maksud dari Title penantang dewa ini, jika sejak awal pihak Exan atau pihak Lumina menganggapku sebagai penantang maka kenapa aku masih dibiarkan hidup.

Jika spekulasiku benar, maka hal ini akan ada kaitannya dengan Teller Existence. Tapi terlalu cepat bagiku untuk memikirkan hal itu. Saat ini aku sudah punya tujuan penting selain menampar pantat si kampret Exan, yaitu menemukan alasanku untuk tetap sadar dan tidak berjalan ke arah yang salah.

Sedikit demi sedikit aku merasa yakin bahwa ingatanku saat ada di bumi kian menghilang, aku merasa kehilangan banyak hal jika aku melupakannya. Tapi ucapan Systia tentang jika aku melupakannya mungkin itu bukan hal yang penting, selain itu Systia tidak membohongiku juga karena ia juga tidak tahu apapun yang kubicarakan.

Selain itu aku juga mendapat info info dasar tambahan darinya, seperti tingkatan monster secara umumnya dan beberapa hal lainnya. Mengingat ciri ciri yang telah disampaikan oleh para penduduk sebelumnya maka monster yang akan kuhadapi ini biasa dipanggil White Beowulf, ia berada di tingkat Boss dan hidup berkelompok.

Mengenai pembagian tingkat monster sendiri adalah Mob, Beasts, Boss Beasts, Lord, Spirit Beasts, Astral Disaster, Divine Beasts, dan yang terakhir adalah Eternal Creatures. Masing masing tingkatan memiliki karakteristik dan kekuatan yang berbeda jauh dari tingkatan lainnya, bahkan jika hanya terpaut satu tingkatan saja sekalipun.