"Ini adalah pernikahanku. Tapi kenapa dia datang disaat yang tak tepat?"
"Akhirnya kita resmi menikah sayang,"
"Iya sayang, Akhirnya!" Ujar sang wanita
Perkenalkan mereka ada Iqbaal Hartanto dan (Namakamu) Adelia. Hari ini mereka baru saja resmi menjadi sepasang suami istri yang sah dimata penghulu dan juga dimata tuhan
Mereka sudah berpacaran sekitar tiga tahun. Sudah banyak yang mereka tahu tentang mereka masing-masing, baik Iqbaal maupun (Namakamu) sudah mengetahui Luar dalam, dan tentunya rahasia
*
"Yaudah yuk sayang, kita makan-makan dulu," ajak iqbaal sembari menggenggam erat tangan kiri sang istri
(namakamu) tersenyum senang seraya mengangguk, terpancar sekali raut wajah bahagia dalam dirinya, Namun raut wajah bahagia itu seketika memudar ketika ada seseorang yang datang menghampiri mereka berdua
"Hai baal,"
Iqbaal menoleh, seraya memasang wajah senangnya, "Ehh-- Hai Lena! Apa kabar," ucapnya seraya melepas genggaman (Namakamu)
Seseorang yang bernama Lena itu, dengan seenaknya berdiri diantara Iqbaal dan (Namakamu). Sehingga membuat (namakamu) agak sedikit terdorong kesamping, Kini wanita yang bernama Lena itu berdiri ditengah-tengah mereka
"Aku baik. Happy wedding ya baal, Aku seneng banget kamu akhirnya nikah!" Ucap Lena sembari menggenggam kedua tangan iqbaal dengan erat, dan dengan senang hati iqbaal balas
Iqbaal mengangguk seraya tersenyum senang, "Makasih loh, kamu udah mau dateng ke pernikahan aku ini, padahalkan sekarang kamu tinggal di Surabaya,"
Lena tersenyum, "iya sama-sama. Gapapa lah, demi kamu mah aku rela," kekehnya
Sementara (namakamu) yang berdiri disamping wanita itu, hanya bisa terdiam sembari memegang buket bunga mawar merah, sesekali ia melirik pada buket mawarnya ini, Keberadaannya seperti tak dianggap oleh Suami dan juga Wanita ini
Iqbaal yang melihat (namakamu) terdiam, akhirnya ia memanggil istrinya itu, "Ohiya (Nam),"
(namakamu) menoleh dengan senyuman tipisnya, "kenapa baal?"
"Kenalin.." ia melirik pada Lena, "Ini Lena, Sahabat aku. Lena, kenalin dia istri aku, (Namakamu)."
Lena tersenyum manis pada (Namakamu) seraya mengulurkan tangan kanannya, bermaksud untuk berkenalan, "Hai, aku Lena. Sahabat iqbaal,"
(Namakamu) melirik pada uluran itu, dengan terpaksa ia membalas uluran itu dengan senyuman yang tipis, "(Namakamu)," setelah itu ia melepas uluran itu, membuat Lena sedikit mengeryit
"Kita makan aja yuk, Len.." ia menoleh pada Lena, "Kamu pasti belum makan kan?" tanya iqbaal seraya menggenggam tangan kiri Lena, dan hal itu sempat (namakamu) saksikan
"yaudah yuk, baal! Aku juga udah laper banget nih," kekeh Lena sembari memegang perutnya menggunakan kedua tangannya
"yuk (nam) kita--"
"Baal, kalian duluan aja. Aku mau ke bunda dulu!" lirih (namakamu) sembari tersenyum tipis
Bukannya iqbaal menahan, justru iqbaal mengangguk seraya mengelus rambutnya sekilas, "yaudah, nanti kamu nyusul ya!"
(namakamu) mengangguk, setelah itu Iqbaal dan Lena pergi sembari...
Bergandengan tangan.
(Namakamu) hanya menggeleng sempat terfikir pikiran negatif kepada mereka berdua, "Mereka cuman sahabatan (nam), Gak lebih!"
*
"Baal, kenapa kamu harus gandengan sama sahabat kamu, disaat kita baruaja nikah?" tanya (namakamu) dengan lembut
Kini mereka sedang makan bersama di meja makan, tepatnya di rumah baru mereka
Iqbaal yang sedang asik mengunyahpun, terhenti karna ucapan istrinya itu, "Kenapa emang? Gaboleh?"
(namakamu) tersenyum tipis, "y-yaa, bukannya gaboleh. Aku cuman--"
Trang!
Iqbaal meletakkan Garpu dan Sendok dengan keras, alhasil membuat (namakamu) tersentak, "(nam), denger ya baik-baik. Aku sama dia itu sahabatan udah lama. Jadi masalah kita gandengan itu, udah biasa! Jadi kamu harus wajarin itu," ujar iqbaal dengan nada yang sedikit meninggi
"ya, tapi kan baal--"
"Ck! udahlah! Aku males debat, udah malem!" sambar iqbaal seraya pergi meninggalkan (namakamu) sendirian di meja makan
Melihat sikap iqbaal yang seperti itu, membuat airmata (namakamu) menetes, "Aku cuman gamau kamu dianggap negatif sama tamu undangan baal, Apa kata mereka ketika ngeliat kamu, gandengan sama cewek lain dihari pernikahan kita," Lirihnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca
bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...