Lantas siapa?

3.2K 294 17
                                    

"Aduhhhhh, Iqbaal mana ya?"

(namakamu). Wanita itu tengah berjalan mondarmandir diruang tamu dengan wajah yang khawatirnya minta ampun

"Iqbaal mana ya? Kok jam segini belum pulang!"

ia terus saja mencoba untuk menghubungi iqbaal, Namun nihil tak ada satupun panggilannya yang iqbaal angkat, padahal sudah beratus kali ia telfon. Dan kini waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, namun pria itu belum juga pulang

"Apa ada meeting mendadak? apa iqbaal lembur?

Pikirannya kini mumet fikiran negatif dan positif diotaknya seperti sedang beradu. Ntah harus berbuat apa ia sekarang

"Coba deh aku telfon Reni, Siapa tau dia masih sama iqbaal,"

Dengan segera ia menelfon Reni-- asisten iqbaal. Sambungan pertama tak tersambung, dan hal itu membuat (namakamu) mendengus kesal, Namun ia tak putus asa ia mencoba untuk menelfon Reni lagi, Dan kini panggilan itu tersambung

"Halo Bu, Selamat malam,"

(namakamu) tersenyum sedikit lega, "Halo Ren, Malam. Maaf ya saya ganggu,"

"Gak kenapanapa bu, Kebetulan saya belum tidur, Ada apa ya bu? Tumben sekali ibu menelfon saya,"

"Gini Ren, kamu masih ada di kantor apa belum?"

"Saya dari jam 7 tadipun sudah pulang Bu, Karyawan staff yang lainpun sama,"

(Namakamu) melongo, "Termasuk iqbaal?"

"Pak iqbaal dari sorepun sudah pulang bu, Mendahului para staff,"

(namakamu) terkekeh miris, "Gitu ya? Trus Kalau iqbaal kirakira hari ini ada jadwal meeting malem gak? atau lembur gitu, Soalnya dia belum pulang kerumah,"

"Setau saya, Pak iqbaal tidak ada jadwal lembur atau meeting baik hari ini maupun malam ini Bu. Dan Kalau misalkan ada meeting mendadakpun, Pak iqbaal akan menyerahkan itu semua kepada saya,"

"O-ohh gitu ya Ren? Yaudah deh makasih ya ren, Maaf saya ganggu!"

"Gapapa Bu,"

"Kalau begitu saya tutup ya Ren, Makasih,"

"iya bu, samasama!"

Panggilan itu tertutup dengan perasaan (namakamu) yang kalut. Pernyataan Rena tidak membuahkan hasil, Nyatanya iqbaal sudah pulang dari sore tadi, Tapi kenapa iqbaal belum pulang?

Tibatiba saja pikirannya tertuju pada satu orang. Dan kemungkinan besar ia akan tahu keberadaan iqbaal

"Pasti iqbaal lagi sama Lena! Ck! kenapa sih?!"

"Aku harus kerumahnya Lena! Pasti iqbaal lagi sama dia," Ucapnya seraya melangkah menuju pintu rumah, Baru saja membuka pintu ia terhenti

"Tapi ini udah malem, Aku mana berani kerumahnya Lena sendirian," Ujar (namakamu) dengan pelan

Hingga akhirnya ia mengurungkan niatnya itu, ia kembali keruang tamu dan ia mendudukan dirinya di single sofa

"Aku kan gak punya nomornya Lena," ia terdiam sejenak, "Apa aku cari di sosmed aja ya?"

Akhirnya ia memutuskan untuk mencari akun sosial media Lena, Dan yap! Ketemu! Tak butuh waktu lama, ia menelfon nomor itu

"Halo, siapa ya?"

(namakamu) terdiam mendengar suara itu. Suara wanita yang ia benci mungkin?

"Halo? siapa ya? Ck! Siapa sih ni orang?"

(namakamu) tersadar, "H-halo, Halo! Lena, Ini aku (namakamu),"

"(namakamu)?"

"Iya! Jadi gini, Aku males basabasi, Mana iqbaal? Kenapa dia belum pulang?! Pasti kamu tahantahan kan supaya dia gak pulang kerumah aku?" tanya (namakamu) dengan sewot

"i-iqbaal? Maaf (nam), aku gak tau iqbaal dimana, Lagian aku gak lagi sama iqbaal,"

"Kamu fikir aku bakalan percaya gitu aja sama omongan kamu itu? Udahlah gausah bohong segala!" Bentak (namakamu)

"Tapi (nam), aku serius! Aku gak bohong, Aku udah gak di Jakarta, Aku udah pindah ke Surabaya lagi,"

"Hah? Maksud kamu?"

"Semenjak kamu berantem sama iqbaal, Dan kata iqbaal kamu pulang kerumah ibu kamu, Aku disitu merasa bersalah banget sama kamu, Dan akhirnya aku mutusin untuk pulang ke Surabaya, Menjauh dari kehidupan kamu sama iqbaal, Aku gak mau merusak rumah tangga kalian,"

(namakamu) terdiam dan hal itu membuat Lena kembali berucap

"Kalau kamu gak percaya, Kamu bisa lacak aku (nam), Kamu bisa tanya sama pemilik rumah yang dulu jadi rumah aku,"

(namakamu) tertegun, Sekarang dirinyalah yang merasa bersalah pada Lena, Ia sudah berburuk sangka pada Lena, Sudah berucap kasar pada wanita itu

"Gausah Len,"

"Lena,"

"iya (nam)?"

"Maaf ya Len, Aku minta maaf! Aku udah berburuk sangka sama kamu," Lirihnya

"Gak (nam), Gapapa! Aku paham kok, Kamu gak salah!!"

"Ohiya, kamu.. Kamu udah dari kapan pindahnya?"

"Sebenarnya aku udah dari beberapa minggu yanglalu aku pindah, Disaat kamu pulang kerumah ibu kamu, Aku langsung pindah,"

"Aku tau kamu baik Len,"

(namakamu) tersenyum nanar, "Trus-- Gimana sama iqbaal?"

"Aku udah gak mau tau lagi tentang dia (nam), Aku berusaha untuk menjauhi dia. Bahkan asal kamu tau, Aku udah memblokir nomor dia, apapun yang tentang dia, Aku udah lupain!"

(namakamu) melongo, "N-nomor iqbaal diblokir?"

"iya (nam), Itu aku lakuin demi kamu!"

degh!

"Trus iqbaal selalu chattingan sama siapa?" desisnya yang dapat Lena dengar

"Kenapa (nam)?"

"Hah? Enggak Len. Gapapa, Yaudah kalau gitu aku tutup ya? Maaf ya Len, aku ganggu!"

"iya (nam), Gak kok kamu gak ganggu sama sekali,"

(namakamu) meletakkan ponselnya di meja, dengan perasaan yang tak karuan

"Apa iqbaal ada cewek lain?"












bersambung...





𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang