Ini hari ketiga (namakamu) berada dirumah Bundanya. Sampai saat ini ia belum menceritakan permasalahannya pada Bundanya. Itu ia lakukan karna ia tidak ingin iqbaal dicap buruk oleh Orangtuanya. Walaupun iqbaal telah membuatnya kecewa, iqbaal tetaplah Suaminya
"Sayang, Kamu udah tiga hari loh disini. Kasian iqbaal nak, pasti dia kesepian," Ucap Lastri sembari mengelus bahu sang Putri
Lastri tidak tahu apa permasalahan yang sedang dihadapi oleh Anak dan juga Menantunya. Iapun tidak berusaha untuk menanyakan hal tersebut, karna ia tau batasan tidak selamanya ia harus ikut campur, Biarlah mereka berdua yang menyelesaikannya sendiri, Karna mereka sudah besar dan mempunyai pola fikir yang bukan anak kecil lagi. Tapi yang pasti, ia berharap rumah tangga anaknya itu akan tetap baikbaik saja
"Biarin lah bun, Aku gak peduli." Jawab (namakamu) ketus
"Hey! Gaboleh gitu sayang! Dia suami kamu, Kamu harus tetap menghormati dia,"
(namakamu) mendecak kecil
Lastri terkekeh kecil, "Kamu tuh adaada aja deh, kamu tolak buat bikin cucu buat Buna, Kasian dia sayang!"
(namakamu) membelalak kaget seraya memasang wajah malunya, "Kok buna bisa tau?"
"Kemarin iqbaal nelfon sama buna Terus dia cerita."
(namakamu) menepuk jidatnya, "Ck! Iqbaal malumaluin banget sih dia!" Desisnya
"Apapun itu permasalahannya kalian harus tetap samasama, Selesaikan baikbaik. Jangan pada misah kaya gini,"
(namakamu) mendengus kesal, "Jadi maksud buna, Aku gaboleh gitu main kesini? Aku kesini kan bukan sematamata untuk merefresh fikiran aku aja, tapi buat lepas kangen sama Buna ayah juga!"
"Iya sayang buna tau, Tapi bukan itu maksud buna, Kamu udah besar, udah punya suami. Pasti kamu mengerti apa yang buna maksud sayang," Ucap Lastri lembut
(namakamu) terdiam mendengar penuturan Bunanya itu
"Buna keatas dulu ya,"
(namakamu) mengangguk kecil
*
"Sayang, Ayo pulang.." ujar iqbaal dengan ekspresi sedihnya
Ya. Iqbaal datang kerumah mertuanya untuk menjemput sang istri
"Baal, Minum dulu nak!" Ucap Lastri lembut seraya meletakkan secangkir teh hangat dihadapan iqbaal
Iqbaal tersenyum kecil seraya mengangguk, "Iya buna, Makasih. Jadi ngerepotin,"
"Yaudah buna ke--"
"Buna disini aja temenin aku," cekal (namakamu)
Lastri menatap iqbaal dan iqbaal yang mengertipun mengangguk
"Gapapa buna, Buna disini aja!" ucap iqbaal dengan sopan
Dan pada akhirnya Lastri duduk disamping (namakamu) kondisi saat ini sangatlah tegang. Beruntungnya Doni-- Ayah (namakamu) sedang tidak ada dirumah
"kasian iqbaal sayang," Bujuk Lastri
(namakamu) masih enggan untuk menatap kearah iqbaal, dan hal itu membuat Lastri menghela nafasnya
"Kamu kurusan ya baal?" tanya Lastri pada iqbaal dan hal itu membuat (namakamu) menoleh pada iqbaal
"Iya, Iqbaal kurusan!"
Iqbaal terkekeh seraya menggeleng, "Enggak kok bun,"
"Liat sayang? Suami kamu kurusan kaya gini kamu masih tetep kekeh mau ninggalin dia sendirian? Pasti ini garagara iqbaal mikirin kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...