Ini saatnya

4.9K 354 36
                                    

Setelah ini mungkin gue bakalan lama--- galama banget sih! Untuk ga next karena gue mau fokus untuk membuat part selanjutnya lagi setiap story gue. Semoga kalian bisa bersabar dan stay tune okay!



















"(nam), Aku minta maaf sayang!"

(namakamu) hanya terdiam tanpa sedikitpun berniat untuk menjawab atau melirik pada suaminya itu. Dan sekarang ia dan iqbaal tengah berada dikamar dengan suasana yang suram

Ketika dinyatakan ia sedang hamil. Itu membuatnya bahagia, Namun satu sisi ia sedih. Kenapa disaat ada kabar buruk, Datang kabar baik seperti ini? Dan kabar baiknya ini Ia hamil darah dagingnya sendiri

Bukannya ia tidak bersyukur namun yang sangat disayangkan adalah, Ia dan iqbaal akan bercerai dalam keadaan dirinya sedang hamil muda

Setaunya tuntutan cerai akan ditolak oleh KUA jika seseorang itu sedang hamil apalagi Hamil muda sepertinya.

sorry gais gue cuman ngayal aja!

"(nam) aku janji aku gak akan--"

"Keluar," usirnya dengan dingin

"Tapi (nam)--"

"keluar!?" Kali ini ia menatap tajam pada iqbaal dengan nada tinggi

Dan pada akhirnya iqbaal keluar kamar dengan perasaan yang amat sangat menyesal. Setelah mengetahui iqbaal keluar, Airmata (namakamu) menetes seraya mengusap perutnya yang kini sudah ada kehidupan didalamnya

"Bunda harus gimana sayang? Bunda bingung." lirihnya

(namakamu) memejamkan sekilas kedua matanya, "Bunda udah gatau lagi harus nanggapin sikap buruk ayah kamu,"

"Bunda harap kamu jangan membenci ayah kamu ya sayang?"

tok!

tok!

"(nam)," itu iqbaal.

"Apalagi sih? Jangan ganggu bisa kan?!"

"Ada Buna, Ayah, Ibu sama Papa dibawah,"

clos!

(namakamu) menelan salivanya kuatkuat, Sebelum menghampiri orangtuanya, ia menghapus airmatanya terlebih dahulu. Setelah dirasa sudah tidak ada airmata, Ia melangkah keluar kamar, ketika sudah membuka pintu ia melihat iqbaal yang tersenyum simpul padanya

Sedangkan (namakamu)?

Ia melanjutkan langkahnya, Menghiraukan senyuman iqbaal maupun orangnya. Membuat iqbaal melunturkan senyumannya itu, ia menghela nafasnya

*

"Ehh-- Kalian? Tumben kompakan kesini," kekeh (namakamu) ketika ia sudah menyalami keempat orangtuanya

"Sini sayang," Suruh Lastri-- Buna (namakamu) menyuruh anaknya itu duduk ditengah Dirinya serta Gina-- Ibu iqbaal. Sementara Farhan-- Papa iqbaal dan Doni-- ayahnya duduk di hadapan mereka

"Kamu kok gak ngasih tau sama kita sih (nam), kalau kemarin kamu masuk rumah sakit? Malah hari ini kita dikasih taunya!" Omel Lastri

"iya bener tuh! Kita kan excited sama," ia mengusap perut menantunya itu, "Calon cucu kita," kekeh Gina

(namakamu) tersenyum miris mendengarnya, "I-iya bu,"

"Jaga dia ya sayang," Peringat Farhan

"iya Pa,"

Tak lama kemudian iqbaal datang dengan wajah yang terlihat kusut, dan hal itu membuat Gina bingung

"Kenapa mukamu baal? Kusut gitu!" Ucap Gina ketika ia sudah melihat iqbaal terduduk

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang