Iqbaal sedang fokus dengan berkas-berkas dan juga laptop yang sedari tadi menyala, di tangan kanannya terjepit pulpen yang sudah siap ia pakai, sementara tangan kirinya ia menggenggam 2 kertas yang berisikan tentang perusahannya sambil sesekali ia melirik pada layar laptop
tok!
tok!
"ya masuk!"
"Hai,"
Iqbaal menoleh kearah sumber suara, senyumannya terpatri sangat lebar, ia meletakkan kertas yang tadi ia genggam ke meja sembari membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman
"Hai sayang,"
tuk!
tuk!
Suara langkah kaki yang berasal dari sepatu berhigh tinggi itu perlahan mendekat kearah iqbaal
"Baal,"
"Apa sayang? Duduk dong, masa berdiri,"
"Ini... Aku cuman mau ngasih berkas-berkas yang harus kamu tanda tangani,"
Sebentar!
Pasti kalian berfikir itu adalah (Namakamu)? Ckckck! SALAH!
Tebakan kalian melenceng kawan!
Mana mungkin (Namakamu) harus meminta tanda tangan iqbaal hanya demi berkas berkas?Iqbaal tersenyum kearah wanita yang duduk dihadapannya membuat wanita itu tersenyum malu
"Baal? hey! Kok malah ngeliatin aku sih? ini tanda tangan dulu sayang," Ujar wanita itu dengan lembut
Iqbaal terkekeh geli ia mengambil berkas yang di berikan wanita itu lalu ia tanda tangani dengan segera setelah selesai ia meletakkan kembali pulpennya lalu ia melipat kedua tangannya agar bisa menopang wajahnya-- melihat wanita yang ada dihadapannya ini dengan nyaman mungkin?
"Baal, nanti makan siang bareng ya?" ajak wanita itu dan dengan senang hati iqbaal angguki
"Ayo, Di cafe biasa?"
"iya disitu aja. Aku males kalau harus jalan,"
"Kan ada mobil sayang,"
"Ck! Ntar diomongin yang aneh-aneh sama karyawan yang lain baal, Kuping aku udah mumet tau gak sih ngedenger mereka ngosipin aku mulu!" Omelnya membuat iqbaal terkekeh
"Ohiya, baal.. Makasih ya baal,"
"Kok makasih?"
"ya makasih aja, Soal yang..." ia berhenti sejenak, "Kemarin," lanjutnya diakhiri senyuman malunya
"Its not problem hunny! Lagian aku seneng kok, udah nemenin kamu.. y-yaa walaupun cuman sampai jam 10 doang," goda iqbaal diakhiri kedipan
Wanita itu memukul pelan tangan kanan iqbaal yang kini menggenggam tangan kirinya, "Kamu tuh ya!"
"Kamu makin cantik aja, Laras! Aku jadi tambah sayang,"
Laras. Ya! Wanita itu adalah Laras! Masih ingatkah kalian? Staff baru di perusahaan iqbaal!
Mendengar gombalan itu lantas membuat Laras melepaskan genggaman iqbaal. Ia mendecak pelan, "Makin sayang kok gak dinikahin?"
Iqbaal tertawa kecil, "Mau aku nikahin?"
Laras hanya tersenyum-- menggoda
"listen..." ia kembali menggenggam tangan kiri Laras, lagi "Aku cinta sama kamu, tapi aku juga cinta sama (Namakamu). Aku gak bisa harus punya istri dua sekaligus. Keluarga aku, orangtua aku termasuk istri akupun pasti gak bakalan setuju,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...