Kerumah Calon eyang

4.1K 307 3
                                    

Beberapa part lagi otw tamat! Sebelumnya makasih buat yang selalu baca, vote. :)











Hari ini (Namakamu) dan iqbaal berniat untuk pergi kerumah Orangtua iqbaal. Karena, Kedua orangtua itu yang meminta dan dengan senang hati Mereka iyakan

"Kita nginep baal disana?"

Iqbaal mengangkat kedua bahunya, "Gatau, Tapi kamu bawa aja baju-- Jagajaga!"

(Namakamu) mengangguk seraya terduduk di sofa kamarnya dengan pelan, ia menghembuskan nafasnya pelan "Aku kemarin malem udah prepare sih, Jadi kamu tinggal bawa aja ya,"

"Dikoper?"

(Namakamu) mendecak kecil, "iyalah! Yakali di tas,"

Iqbaal terkekeh geli, ia berjalan kearah lemari besar dan ia membukanya, "Koper warna gold ini kan?" tanyanya seraya menunjukkan koper yang dimaksud

(Namakamu) hanya mengangguk tanpa menatap kearah iqbaal, ia sibuk untuk mengelus perutnya

Ohya, Bicara soal kandungannya. Kehamilannya kali ini sudah memasuki periode ke 4 bulan. Dan ketahuilah, iqbaal selalu di buang pusing-- jarang sih! dan kebingungan karena permintaan sang istri yang menurutnya-- so freaky. Namanya juga ngidam, Pikir (Namakamu)

Contohnya dua hari yang lalu, Wanita itu meminta pada iqbaal untuk membelikannya Sate sapi yang dibaluri oleh Bumbu Kacang, Dan.. Permintaan itu ditengah malam sekitar pukul 2 malam, Tapi untungnya (Namakamu) tidak meminta pada iqbaal untuk membelikannya langsung ke penjulannya, Melainkan memesan secara Online!

Butuh beberapa waktu untuk mengorder pesanannya itu, Karna ya pikir saja tengah malam! Mana ada tukang ojol yang siap siaga 24 jam!

Namun akhirnya karena kesabaran iqbaal akhirnya ia berhasil memesan dan ada satu orang tukang ojol yang siap untuk mengorder pesanannya.

Dalam keadaan yang masih mengantuk, dan juga rengekkan sang istri yang membuatnya sedikit kesal

Iqbaal. ia mengerdik ngeri ketika ia teringat akan kejadian hal itu. Ia mengeluarkan koper itu lalu ia letakkan diatas kasur

"kok yang kecil sih yang? Baju kamu doang jangan-jangan," Ujarnya seraya membuka resleting kopernya itu

(Namakamu) yang melihat itupun berteriak guna menghentikan aktifitas iqbaal, membuatnya kebingungan

"Kok jangan?"

"Gausah dibuka lagi baal, Itu udah rapih! Ntar berantakan lagi!" Ucap (Namakamu) dengan kesal

Iqbaal menghela nafasnya, "gausah marah juga kali!" Desisnya

"Bukan aku yang marahmarah tapi dia!" Omel (namakamu) seraya menunjuk kearah perut-- buah hatinya

Iqbaal terkekeh gemas ia mendekat kearah istrinya itu lalu ia mensejajarkan wajahnya dengan perut sang istri, "Adek yang marah ya? Maaf deh!"

(Namakamu) menahan senyumannya, membuat iqbaal yang melihat itupun terkekeh, "Senyum aja, Gausah ditahan!"

(Namakamu) mendecak kecil, Purapura marah, "Siapa yang mau senyum? Geer!"

Iqbaal bangkit dari jongkoknya lalu ia terduduk di samping (Namakamu), "(nam),"

(Namakamu) berdehem seraya menatap padanya

"Jangan minta yang aneh-aneh lagi ya? Aku pusing tau," ujarnya dengan tatapan sendu membuat (namakamu) tertawa kecil

"Kok ngomong sama aku? Orang itu permintaan debay baal,"

"Ck! Kamu selalu bela diri,"

"Kamu gitu aja udah pusing, Gimana kalau--"

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang