Kini iqbaal dan (namakamu) sudah kembali kerumah mereka dengan permasalahan yang sudah clear mungkin
"Baal ntar siang kamu mau aku masakin apa?" tanya (namakamu) pada iqbaal yang sedang memakai jas kantornya
"Gausahlah sayang, Kamu gausah repot-repot. Biar aku makan siang di cafe aja,"
(namakamu) tersenyum hangat ia melangkah mendekati suaminya itu, "Gapapa iqbaal, Lagian itu udah jadi tugas aku, Jadi gaada kata repot-repot segala." ujarnya sembari mengelus pundak kiri iqbaal
Iqbaal terkekeh, "Kamu tuh ya, Dikasih tau juga."
"Jadi," Ia mengelus sekilas pipi kiri iqbaal, "Suaminya aku ini, Mau aku masakin apa?"
iqbaal menghela nafasnya seraya tersenyum, "Terserah kamu aja, Apapun yang kamu masak," ia mencolek ujung hidung (namakamu), "Aku suka,"
(namakamu) mengeryit, "Kok terserah? Kan aku nanya iqbaal," Rengeknya
iqbaal mengecup kening (namakamu) sekilas, "Aku bingung sayang,"
(namakamu) terkekeh gemas, "Aku apalagi baal.. Yaudah deh aku masakin kamu ayam goreng sama sup jamur aja ya?"
iqbaal mengangguk setuju, "yaudah itu aja, Pasti enak!"
(namakamu) mendecak kecil, "Sok tau kamu!"
*
"Gimana baal? enak gak?"
Seperti janjinya tadi, Siang ini (namakamu) sudah berada dikantor iqbaal sembari membawa tupperware yang berisikan makanan yang sudah tadi ia sebutkan
Iqbaal sudah melahap beberapa kali nasi beserta laukpauknya kedalam mulutnya, dan hal itu membuat (namakamu) terkekeh gemas
"Pelan-pelan baal, Ntar keselek loh!"
Iqbaal mengeryit namun tak menghentikan kunyahannya, "Kamu jangan ngedoain kaya gitu dong," Ujarnya sedikit tak jelas namun (namakamu) dapat mendengarnya
"Bukan gitu baal, Aku kan cuman takut.."
Iqbaal meletakkan piring kemeja lalu ia mengambil gelas yang sudah (namakamu) sediakan, setelah meminumnya ia letakkan kembali lalu ia menoleh kearah (namakamu) yang menatapnya juga
"(nam),"
(namakamu) berdehem seraya menaikkan kedua alisnya
"Aku mau ngasih tau sesuatu sama kamu,"
(namakamu) mengeryit, "Apa?"
iqbaal berdehem menetralkan tenggorokkannya, "I-ini soal Lena--"
"Baal," potong (namakamu)
iqbaal terdiam menunggu kelanjutan omongan (namakamu)
"please-- Aku mohon sama kamu, Jangan lagi bahas soal dia oke? Aku udah gak mau tau lagi soal dia, Aku udah gak peduli sama dia baal," Lanjutnya dengan lembut
iqbaal menghela nafasnya melemah
(namakamu) menggenggam kedua tangan iqbaal, "Aku ingin merefresh otak aku, Jadi aku minta sama kamu tolong jangan bahas soal dia, Lagi." ucapnya dengan penekanan
"Tapi (nam) Lena udah per--"
"Baal, please.."
iqbaal menghela nafasnya seraya mengangguk kecil, "Oke.. Aku minta maaf (nam),"
(namakamu) tersenyum manis, "Iya gapapa. Kamu lanjut makan lagi dong!"
Iqbaal mengangguk cepat seraya tersenyum lembut sembari melanjutkan makannya
"Kamu makan juga dong sayang," Suruh iqbaal
"Enggak, Aku udah tadi dirumah."
"Enggak! Kamu ikut makan sama aku, Biar aku suapin.. Nih A'aaa,"
Dan dengan senang hati (namakamu) menerima suapan itu.
bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...