Cukup Sudah

3.6K 281 11
                                    

Minggu pagi iqbaal sudah bersiap dengan pakaian olahraganya, dan hal itu membuat (namakamu) yang sedang menyiapkan sarapan mengeryitkan kedua alisnya

"Baal," panggilnya seraya melangkah mendekat kearah iqbaal yang sedang memakai sepatu sportnya

"Apa," tanya iqbaal seadanya

(namakamu) tersenyum tipis, ia mengelus bahu kiri iqbaal, "Kamu mau kemana?" tanyanya

Iqbaal bangkit dari duduknya seraya menatap (namakamu) keheranan, "Kamu tuh pura-pura gatau, atau emang beneran gatau sih? Kamu kan ngeliat aku udah pake baju olahraga, jadi buat apa aku kasih tau lagi!"

(namakamu) memegang pergelangan tangan kiri iqbaal, "ya enggak, maksud aku.. Aku udah nyiapin sarapan buat kamu, Sarapan dulu yuk?" ajaknya dengan senyuman tulusnya

Iqbaal menepis tangan (namakamu) yang menggenggamnya, "Aku gabisa (nam), Aku mau jogging sama Lena!" tolaknya

Mendengar hal itu, Hati (namakamu) merasa tersakiti. Kenapa iqbaal lebih memilih Lena daripada dirinya sendiri?

(Namakamu) berusaha untuk tetap tersenyum pada iqbaal namun itu tipis, "ya tapi kan baal, aku udah masakin buat kamu. Seenggaknya, kamu makan sedikit, biar perut kamu gak kosong," jelasnya dengan lembut

"ya terus? Kalo kamu udah masak kenapa? Kamu mau perhitungan sama aku gitu?!"

(namakamu) menggeleng, "enggak baal, aku cuman mau kamu makan masakan aku doang," lirihnya

"Nanti aja, Lagian aku bisa makan diluar kok sama Lena!"

(namakamu) menitikan airmatanya, "Baal, kamu tega ya lebih milih makan diluar sama Sahabat kamu, ketimbang sama aku yang udah masakin buat kamu," Jengahnya

Iqbaal terkekeh miris, "Oh, jadi kamu cemburu sama Lena? Iya?! (nam), denger ya baik-baik, Aku sama Lena itu sahabatan, gaada hubungan apaapa, aku udah nganggap dia seperti adik aku sendiri, Udah berapa kali sih aku bilang? Lena udah punya suami, jadi kamu tenang aja!" Cerca iqbaal dengan penekanannya

(namakamu) menggeleng tak percaya, "Ya seharusnya, kalau kamu udah tau dia punya Suami, kenapa kamu terus menerus deket sama dia?!"

"karna dia sahabat aku, Lagian yang deket sama dia, bukan aku doang kok! Banyak cowok yang deket sama dia, karna dia mudah bergaul, Dan Suaminya juga gak posesif kaya kamu!" Cibirnya

"Baal, tapi aku gak pernah mau deket sama cowok--"

"Aku bebasin kamu deket sama cowok lain, bergaul sama cowok lain, Dan sebaliknya..." Ia menunjuk pada dirinya sendiri, "Aku bebas deket sama cewek lain, termasuk Lena!" Bentak iqbaal lalu ia pergi melengos pergi meninggalkan (namakamu) yang mulai menangis

(namakamu) menepis airmatanya, "hiks, Aku mana bisa deket sama cowok lain, baal! Hiks, Karna aku sadar, Gak seharusnya aku deket sama cowok lain,  Disaat aku sudah mempunyai Suami," Lirihnya

*

"Darimana aja kamu? Katanya jogging, kenapa sampai malam kaya gini?!" Tanya (namakamu) kesal

Iqbaal mendecak malas, "Udahlah, Gausah dipermasalahin. Aku baruaja pulang, Capek!"

"Tau capek, kenapa pulang sampe malem gini baal? Aku daritadi nungguin kamu, Kamu malah asik-asikan sama Lena," Sindirnya

Iqbaal terkekeh, "Kamu cemburu?"

(namakamu) menggeleng, "enggak! Aku gak cemburu! Aku cuman pengen kamu tau waktu baal, Gak selamanya kamu harus melulu sama dia, Aku ini istri kamu. Dia cuman sahabat kamu doang!"

"(nam)! Aku gasuka ya kamu ngejelek-jelekin Lena! Dia baik, Dia cantik. Dan dia lebih lama kenal sama aku, ketimbang kamu!" Bentak iqbaal

"Cantik kamu bilang?!" sambar (namakamu) dengan nada tak percaya

"Iya! Dia cantik,"

(namakamu) menggeleng tak percaya,   "Kamu udah mulai muji dia didepan aku baal?" ia menepis air matanya, "Kamu berubah!" Ujar (namakamu) lalu pergi dengan Hati yang tersakiti

Iqbaal mendesah malas, "(Namakamu)!" panggilnya namun nihil (namakamu) tak kembali

bersambung...





𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang