Hari ini (namakamu) tengah berada di mall bersama Iqbaal. Mereka tengah membeli perlengkapan bayi untuk calon anaknya kelak. Usia kandungannya sudah memasuki bulan ke 9 itu artinya ia sebentar lagi akan melahirkan anak lakilakinya itu
Sebenarnya perlengkapan anaknya sudah banyak yang sudah dibeli namun karena (Namakamu) kekeh ingin membeli lagi padahal iqbaal sudah melarangnya, bukan karena hal beli membeli tapi karena takut terjadi sesuatu terhadap kandungan istrinya ketika mereka masih berada di mall nanti
"Sayang, pulang aja yah?"
(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Sebentar lagi baal,"
Iqbaal menghela nafasnya, "Mau beli apa lagi? Kita udah hampir satu jam disini sayang, Aku takut kamu pegel."
(Namakamu) menatap lekat pada iqbaal, "Baal, please.."
Iqbaal melirik pada pak Jono yang berdiri di belakang mereka, supirnya itu tengah menenteng tas belanjaan istrinya, ia sengaja mengajak pak jono untuk ikut bersama ia dan juga istrinya, Guna membantunya membawa barang belanjaan. Sementara pak Jono hanya tersenyum kecil
"Yaudah kita ke cafe dulu aja yuk," ajak iqbaal seraya menuntun istrinya itu
"Ayo pak," ajak (namakamu) pada pak Jono
Akhirnya mereka singgah ke cafe yang ada di mall tersebut. Seperti biasa memesan makanan dan minuman
"Pak Jono kalau mau apaapa, bilang aja ya pak?"
"i-iya bu,"
(Namakamu) tersenyum manis lalu ia menatap kearah iqbaal, "Baal, Hari ini aku gak makan dulu sayur-sayuran ya?"
"Loh kenapa? Kan baik untuk anak kita sayang," ujar iqbaal seraya mengelus perut buncit sang istri
"Aku bosen baal, Aku pengen makan pizza sama sate sapi, Boleh ya?"
iqbaal tersenyum kecil ia mengulurkan tangan kanannya untuk mengelus rambut sang istri, "Ngidam nih ceritanya?"
(Namakamu) mengangkat kedua bahunya, "Gatau,"
"yaudah kalau gitu--"
"aduhh! baal, asshh!"
Mendengar rintihan seperti itu membuat iqbaal dan juga pak Jono terkejut
"K-kamu kenapa sayang? kenapa?!"
"Baal, sshhh! Sakitt.. Perut aku sakitt!"
"Kita kerumah sakit ya?" tatapannya beralih pada pak Jono, "Pak, kita kerumah sakit sekarang!"
*
Kini dirumah sakit sudah dihadiri oleh kedua orangtua (namakamu) maupun iqbaal. Mereka sedang menunggu diluar ruangan (namakamu) dirawat, menurut dokter wanita itu akan segera melahirkan mendengar hal itu iqbaal dan keempat orangtuanya sangat senang namun kini mereka harapharap cemas karena (namakamu) harus melahirkan secara caesar
Iqbaal terduduk disamping Doni dengan wajah yang terlihat serius, Doni sebagai mertuanya hanya bisa menguatkan menantunya saja. Ia pernah berada diposisi menantunya
"Sabar baal, (namakamu) gapapa kok!" Ujar Lastru seraya mengelus bahu kiri sang menantu
"Iqbaal takut bun, iqbaal takut (namakamu) sama anak iqbaal kenapa-napa!"
"Mereka kuat baal," ujar Gina berusaha untuk menguatkan anaknya itu
Iqbaal menggeleng kuat ia mengepalkan kedua tangannya, ia merasa cemas karena setelah dokter memberitahu (namakamu) akan melahirkan, dokter itu memberitahunya juga bahwa istrinya itu mengalami pendarahan. Itulah yang membuatnya semakin cemas!
"Berdoa baal," ujar Farhan
uek!
uek!
uek!
*anggap aja suara bayi haha
Tepat pukul 14.35 lahirlah seorang bayi mungil berjenis kelamin Laki-laki dengan berat 3,6 kilogram dan panjangnya 44,5 cm
Yap!
Bayi kecil itu adalah buah cinta sepasang pasutri yaitu Iqbaal dan (Namakamu). 15menit yang lalu iqbaal sudah mengadzani anak pertamanya itu dengan perasaan yang membuncah, Kedua orangtua serta mertuanyapun menatapnya haru, sementara (namakamu) gadis itu masih terlelap karena obat bius yang masih menjalari di tubuhnya, Namun dokter yang membantu persalinan (namakamu) bilang, istrinya itu akan sadar beberapa menit lagi
Bayi mungil itu memiliki kulit sawo matang sama seperti dirinya dan juga (namakamu). Mata, dan mulutnya bayi itu lebih mendominasi pada (namakamu) sementara hidung dan wajah lebih kearahnya. Rambutnya juga tebal seperti iqbaal berwarna hitam lebat seperti (Namakamu)
Lucu sekali!
"Alhamdulillah Ya Allah, terimakasih!" Gumam iqbaal seraya mengecup lembut kening sang anak
Sedari tadi ia menggendong bayi mungilnya itu, Membuat kedua orangtua serta mertuanya terkekeh gemas
"Kamu mau ngasih nama siapa baal?" tanya Lastri seraya mengelus rambut lebat sang Cucu
Iqbaal tersenyum menatap bayi mungilnya ini, "Nanti aja (namakamu) yang ngasih tau Bun,"
"Tapi kan (namakamu) belum--" ucapan Lastri terpotong karena (Namakamu) yang sudah siuman dari pingsannya membuat semua mata tertuju padanya
"Sayang,"
(Namakamu) menatap kesegala arah, Lengkap! batinnya
Kedua matanya tertuju pada Iqbaal yang tersenyum kearahnya dan senyumannya mengembang melihat suaminya itu tengah menggendong bayi mungilnya
"Baal,"
"Sayang, Anak kita.."
(Namakamu) meringis membuat iqbaal serta yang lainnya cemas, "Kenapa sayang?"
"Ini.. Bekas jahitannya baal, sakit banget!" Lirihnya
Iqbaal tersenyum sendu pada istrinya itu, ia menidurkan bayi mungilnya itu disamping (namakamu), "Tidur disamping kamu ya,"
(Namakamu) mengelus pipi kiri gembil anaknya itu seraya tersenyum manis, "Lucu banget anak bunda,"
"Anaknya ayah juga dong," Celetuk iqbaal membuat semuanya terkekeh
"Mau dikasih nama apa (nam)?" tanya Lastri membuat (namakamu) mengeryit
"Loh? Emangnya iqbaal belum ngasih tau bun?"
"Belum tuh! Tadi buna udah nanya, tapi dia bilang tanya aja sama kamu, gitu!" Adu Lastri
"Yaallah baal, kamu tuh ya!"
Iqbaal hanya terkekeh gemas, "Sekali-kali Jailin buna gapapa kali,"
"Ntar di kasih sambel loh mulut kamu baal," ujar Doni
"Yahhh, jangan dong bun.." rengek iqbaal
"Jadi siapa nih namanya?" tanya Farhan
(Namakamu) tersenyum manis, "Aku sama iqbaal sepakat, Bakalan ngasih nama anak pertama kita ini dengan nama Kenzo Alfarizi Hartanto."
TAMAT.
THANK YOU SO MUCH BUAT YANG SELALU STAY TUNE!
MAAF KALAU GAJE DISETIAP PARTNYA. ATAU BAHKAN PART TERAKHIR INI GAJE, GA NGEFEEL KARNA SAYA MASIH BELAJAR UNTUK MENJADI AUTHOR ATAU PENULIS YANG LEBIH BAIK LAGI.
SAMPAI BERTEMU LAGI DI TEGAR SEASON 2 DENGAN CERITA YANG BERBEDA TAPI PEMERAN UTAMA YANG SAMA TENTUNYAAA AYE AYEEEE!!!
BABAII SEMUAAAAAAAAA
TAMAT!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...