"Ini baal teh hangatnya,"
"Makasih (nam),"
(namakamu) tersenyum simpul, "iya samasama,"
(namakamu) menatap pada iqbaal yang terlihat fokus sekali pada ponselnya, ia melihat kedua jempol iqbaal menari indah dilayar ponsel, Dan sudah dipastikan Suaminya itu tengah chattingan
"Kamu chattingan sama siapa baal? Seru gitu kayanya,"
iqbaal menoleh sekilas, "kenapa emang?"
"ya gapapa, Aneh aja sambil senyumsenyum gitu,"
"Gaperlu tau!"
(namakamu) tersenyum simpul, ia hanya mengangguk paham, Detik selanjutnya ia berucap
"Eumm-- baal, aku mau ngomong sesuatu,"
"Ngomongin apaan?" tanya iqbaal tanpa menoleh sedikitpun
"Jadi gini, Aku berencana untuk jualan online baal, Jual cake gitu." jawabnya dengan senyuman manis
Iqbaal yang sedang memainkan ponselnya pun terhenti seraya menatap intens pada istrinya itu, "Jualan online?" ia terkekeh sinis, "sebentar," ia terdiam sejenak, seraya menunjuk pada (namakamu), "Jadi kamu udah gak butuh uang aku lagi? Mau cari uang sendiri gitu? Belagu banget kamu!"
(namakamu) menghela nafasnya, ia berusaha untuk ikut emosi, "Enggak baal, Maksud aku bukan gitu. Aku cuman ingin ada pekerjaan, Aku bosen baal harus diem dirumah mulu, Suntuk." Lirihnya dengan tatapan sendu
iqbaal terdiam tanpa berniat untuk menjawab
"Lagian kalaupun aku keluar rumah, Pasti kamu gak ngizinin baal, Hanya untuk sekedar main sama tementemen akupun, pasti kamu bakalan negatif thinking sama aku," lanjut (namakamu) membuat iqbaal menatapnya tegas
"Itu tau! Udahlah kamu gausah capekcapek kerja! Kerja itu sudah menjadi kewajiban aku, Kamu cukup diam dirumah melayani aku, Bersikap selayaknya seorang istri," Ucap iqbaal dengan penekanan
(namakamu) tertawa miris, "Gitu ya? Bersikap selayaknya seorang istri? Percuma baal! Percuma! Lagian ngapain aku capekcapek bersikap seperti yang kamu inginkan, tapi kamu.." ia menunjuk pada iqbaal, "Gak menghargai aku,"
"Aku selalu menghargai kamu!"
"Gak! Kamu selalu bela lena, Puji lena, Puji masakan dia didepan aku! Apa itu yang namanya menghargai?!"
Iqbaal bangkit dari duduk, "Pokoknya aku gak ngizinin kamu, Titik!" ujarnya seraya melengos pergi dan dengan cepat (namakamu) susul
"Baal!"
"Apa sih?" ia menepis cekalan (namakamu), "Apalagi hah?"
"Izinin aku baal! Kenapa sih kamu gak pernah ngertiin aku! Aku hanya minta kamu untuk ngizinin aku doang, tapi kenapa kaya gini!" Geram (namakamu) terlihat kesal
"Kamu budeg atau gimana sih? Udah aku bilang, Aku gak ngizinin kamu!"
(namakamu) menggeleng tak percaya, "Kamu benerbener egois ya baal! Egois tau gak!"
Iqbaal mengepal kedua tangannya seraya menghela nafasnya, "Aku gak pernah egois!"
"Kamu egois iqbaal! Kamu gak pernah mikirin perasaan aku! Kamu gak pernah ngertiin aku, Aku ini manusia baal! Aku juga butuh merefresh otak aku dari segala masalah dengan hal yang sama! Aku butuh udara yang segar baal! aku gak melulu harus diem dirumah kaya gini," Bentaknya
Iqbaal mengusap gusar wajahnya, "Sekali enggak! Tetep enggak! Paham!"
(namakamu) menggeleng seraya menepis airmatanya, "Aku bukan burung yang harus diem terus menerus dalam sangkarnya baal, Kamu kenapa sih gak ngertiin aku?! Kenapa kamu melarang aku? Aku gak pernah melarang kamu untuk berteman sama Lena sama temen cewek kamu, tapi kenapa kamu melarang aku dengan hal sepele kaya gini?!"
"Sekarang aku tanya, kenapa kamu sangat berambisi untuk berjualan hah?! Mau nyaingin aku? Apa uang bulanan gak cukup? Apa perlu aku tambahin?"
"Ini bukan persoalan cukup atau gak cukupnya baal! Ini persoalan aku yang jenuh harus diem dirumah baal! Aku butuh merefresh otak aku, Aku bukan robot yang bisa diem dirumah mulu! Kamu kenapa sih gak ngertiin aku?!" Bentak (namakamu) yang sudah jengah
Iqbaal terdiam seraya memasang wajah kesalnya pada (namakamu) dengan nafas yang naik turun
"Aku jualan online, Bukan semata-mata untuk nyari uang atau meresfresh otak aku aja baal! Tapi aku juga ingin membantu kamu, Kita gak selamanya bakalan terus berdua kaya gini, Ada saatnya kita butuh uang banyak untuk masa depan kita!" Ujar (namakamu) dengan nada yang sedikit menurun
Iqbaal tersenyum simpul namun tetap terlihat mengerikan, "Uang aku banyak, Jadi kamu gak perlu untuk membantu aku, Dan ingat Aku bakalan memanjakan anak-anak aku kelak, aku akan membelikan apapun yang mereka inginkan,"
(namakamu) mendecak, "Gak selamanya iqbaal! Kamu kenapa sih hah? Roda kehidupan itu bakalan terus berputar, Gak selamanya kita bakalan ada diatas terus kaya gini, Oke emang sekarang kita enak, apaapa ada, Tapi nanti kita bakalan punya anak, Banyak pengeluaran yang harus kita keluarkan, dan itu bisa bikin kamu frustasi!" Ucap (namakamu) kesal
Karna sudah geram, iqbaalpun menangkup erat kedua pipi (namakamu) dengan tangan kanannya saja, Dan hal itu membuat (namakamu) meringis
"Jangan merendahkan aku seperti itu! Kamu bukan cenayang yang bisa memprediksi tentang pekerjaan aku!" Ucapnya
"Shhh! Ssshaakitt bwalss!" Ringis (namakamu)
"Sakit?" iqbaal memasang wajah kasihannya, dan detik selanjutnya ia terkekeh sinis seraya melepas genggaman itu dan membuat (namakamu) sedikit terhuyung hampir terjatuh, "Jangan biarkan aku KDRT sama kamu!" ujar iqbaal seraya melengos pergi meninggalkan (namakamu) yang meringis akibat rahangnya yang terasa sakit
"Ini kali pertamanya baal kamu nyakitin fisik aku,"
bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) 𝐂𝐇𝐄𝐂𝐊 𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 2 𝐃𝐢𝐚 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐛𝐚𝐭 𝐒𝐮𝐚𝐦𝐢𝐤𝐮. 𝐍𝐚𝐦𝐮𝐧... 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤�...