Berharap

3.2K 260 5
                                    

Hari ini (namakamu) sedang berada di sebuah Mall tepatnya berada disebuah toko pakaian, hanya sendirian tidak ditemani oleh iqbaal

"Silakan mba dipilih.." Ucap pelayan bernametag "Indah"

(namakamu) tersenyum kala ia baru memasuki toko tersebut, "iya mba,"

Ia melangkahkan kakinya kearah baju kekinian, dan memilah-milih baju-baju tersebut

"Bagus bagus bajunya," gumamnya

"Silakan mba, itu keluaran terbaru.. kebetulan kita lagi diskon mba," Sahut pelayan itu dengan ramah

(namakamu) mengangguk, "iya mba, saya lagi milih-milih nih," kekehnya

15 menit berikutnya akhirnya ia sudah berhasil membeli pakaian yang ia pilih dengan senyuman yang manis akhirnya ia akan pergi keluar toko tersebut

"Makasih ya mba," ucapnya seraya menjinjing 3 paperbag

"Kemana lagi ya?" gumamnya seraya celingak-celinguk kearah kanan dan kiri

kriuk!

Baru beberapa langkah perutnya bunyi dan hal itu membuat (namakamu) terkekeh

"Ayo cacing, kita makan dulu!"

*

Dan akhirnya ia berkunjung kesebuah cafe ia sudah memesan makanan ringan dan juga minuman

Ia menikmati makanan yang ia pesan dengan tenang, sampai akhirnya ada seseorang yang menghampirinya

"Hai? (namakamu) kan?"

(namakamu) mendongakkan kepalanya, ia mengeryit "i-iya, siapa ya?"

Seseorang tersebut terkekeh ia mendudukan diri didepan (namakamu), "Aku Radhit, yang waktu itu nelfon kamu."

(namakamu) terdiam sejenak, hingga akhirnya ia tersenyum lebar, "Oalahh! Ini kamu Radhit temen SMA aku kan?"

Pria yang bernama Radhit itu mengangguk seraya tersenyum manis, "iyaa bener, Syukur deh kalau masih inget!"

(namakamu) tersenyum tak enak, "Maaf dhit, aku tuh lupa-lupa inget.. Soalnya y-yaa kamu tau sendirilah kita gak ketemu udah hampir 3 tahunan kan? Semenjak kita lulus SMA," kekehnya seraya melahap cakenya

Radhit mengangguk paham, "ya kamu bener. Ohya, aku mau minta maaf (nam), Waktu kamu mau nikah, aku gak dateng,"

(namakamu) tersenyum, "Gapapa dhit, lagian kan kamu lagi ada di US, Ohiya! Kok kamu udah ada di indonesia sih?"

"Sebenernya, Waktu aku telfon kamu tuh.. Aku udah ada di indonesia,"

"Oh pantesan... Trus-trus, Kuliah kamu gimana?"

"Udah lulus dong aku,"

"Ohya? Selamat deh dhit, Ikut seneng aku.."

"Iya makasih ya,"

"Kamu tau gak sih dhit, waktu aku ngasih tau mau nikah sama kamu tuh, Nomor kamu kan masih aktif tuh, tapi pas aku mau telfon lagi.. Kamu udah gak aktif, Sampai akhirnya kita lost contact.."

"Iya maaf aku gak ngasih tau, Itu aku lakuin karna aku mikir, aku bakalan stay lama di US jadi aku mutusin untuk ganti nomor telfon, baik itu nomor di US atau pun indonesia." Jawabnya

(namakamu) terkekeh geli, "Aku gak nyangka deh, Radhit yang dulunya bandel, jarang ngerjain tugas sekolah, ehh-- sekarang udah lulus jadi Arsitek,"

"Radhit gitu lho!" sahut pria itu seraya memasang wajah sok tampannya, padahal dia tampan kok!

(namakamu) melirik sinis, "Mulai deh!"

Radhit terkekeh, ia meminum minuman (namakamu) dan hal itu membuat (namakamu) terpekik

"Ishhh! dhit kamu apa apaansih? Pesen sana!"

Setelah meminumnya Radhit menyimpannya kembali, "yaelah, minta dikit juga? Aku haus tau!"

"Bodoamat!"

Karna gemas akhirnya Radhit mengelus rambut (namakamu), "Masih aja suka pelit!"

"Aku pelit sama kamu doang,"

"Jangan pelit-pelit sama orang ganteng," desis Radhit

(namakamu) menahan tawanya, "Siapa yang ganteng?"

"Akulah!"

"Dih? Gajah tenggelem kali ah!"

Radhit memasang wajah sok kesalnya, "Kamu tuh kenapa sih gamau mengakui kalau aku tuh ganteng,"

"Ya karna aku gak mau,"

"Kenapa?"

"Ntar kamu kepedeannya nambah!"

"wah parah!?"

(namakamu) tertawa kecil, "Ngomong-ngomong soal ganteng, Tadikan kata kamu, kamu ganteng tuh... Nah sekarang aku tanya, Mana buktinya kalau kamu itu ganteng?"

Radhit mengeryit, "Maksudnya buktiin gimana?"

"Kenalin cewek sama aku, Kan kamu ganteng, katanyaa sih!" kekehnya

Radhit berdehem dengan gaya sok coolnya, "Banyak yang mau sama aku, Tapi akunya masih mau sendiri,"

(namakamu) mendecih, "Sok ganteng kamu! Bilang aja gak ada yang mau,"

"Loh? Aku serius (nam), Kamu mah gak percayaan mulu!"

(namakamu) tercengir, "Iya-iya maaf, gitu aja marah kamu!"

Hari ini merupakan hari yang menurut (namakamu) membahagiakan, Karna ia bisa tertawa lepas walaupun itu bukan bersama iqbaal, melainkan Sahabatnya, Radhit

Ia berharap hari ini tidak ada airmata yang ia keluarkan hanya untuk persoalan yang sama dan itu hanya membuatnya menderita saja.

Ia berharap!












bersambung...

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang