Setelah Pak Tono, guru bahasa Inggris mereka mengucapkan salam, Bu Sri yang merupakan wali kelas mereka datang bersama seorang cowok yang berjalan di belakangnya. Tingginya sekitar 172 cm, Bu Sri tingginya hanya sebahu cowok itu.
"Maaf pak menganggu. Ada murid baru dikelas ini," ucap Bu Sri pada Pak Tono.
Pak Tono mengangguk. "Silahkan perkenalan, nak," suruh Pak Tono.
"Hallo, selamat pagi. Nama saya Rasha Raharja, biasa dipanggil Rasha. Saya dulu sekolah di salah satu SMK di Jakarta, jurusan Akuntansi," ucap cowok itu.
May menyenggol Raisa yang sibuk mencari bukunya di dalam tas. "Apa May?"
"Tuh Ra, ganteng juga anak baru di kelas kita."
Fily memutar badannya ke belakang. "Hei, inget doi May!"
"Iya Fily, iya."
Raisa mendongak dan melihat seorang cowok yang sedang menatapnya. Raisa menggeram pelan, "Dia!"
Yes, satu kelas sama dia, ucap Rasha dalam hati.
"Kamu kenal, Ra?" tanya May.
"Dia cowok yang nginjek tali sepatu aku!"
Bu Sri menunjuk satu bangku yang kosong. "Ya udah, Rasha kamu duduk di bangku belakang Raisa."
"Baik bu."
Dengan senang hati, Rasha berjalan ke bangku kosong belakang Raisa. Setelah duduk, satu per satu siswa memperkenalkan nama mereka, kecuali cewek yang duduk di depan Rasha.
Setelah Bu Sri keluar kelas, Pak Tono membagikan lembar jawaban ulangan minggu lalu. Raisa melirik nilai pada lembar jawabannya dan langsung memasukkan kertas itu ke dalam laci meja.
"Kok aku cuma dapet nilai 78 ya?"
"Sama May, aku juga dapet segitu," sahut Fily.
"Minggu lalu kalian belajar nggak buat ulangan?" tanya Raisa.
"Aku belajar kok. Belajar sebentar habis itu aku baca novel," Fily nyengir lebar.
"Kamu dapet berapa, Ra? Aku liat dong. Mana lembar jawaban kamu?" tanya May.
"Sembilan puluh lima."
Mereka bertiga langsung menoleh ke arah seseorang yang duduk di belakang bangku Raisa.
"Hai, gue belum kenalan sama lo. Nama gue Rasha. Nama lo siapa?" Rasha mengulurkan tangannya.
Raisa memutar badannya dan kembali menghadap ke depan. "Udah tau!" ketus Raisa.
Rasha sedikit memajukan badannya ke depan. Ia berbisik di dekat telinga Raisa. "Judes banget sih. Masih marah ya soal gue nginjek tali sepatu lo sampe lo jatuh?"
"Nggak usah berisik!"
Rasha menarik lembut rambut Raisa sebelum menegakkan kembali badannya. Raisa memutar badannya ke belakang dan melihat Rasha yang nyengir lebar.
Raisa mendengus kesal. "Jangan ganggu aku!"
"Tapi gue suka gangguin lo. Kayaknya udah mulai jadi hobi gue. Gimana dong?"
Raisa memutar bola matanya malas. "Bodo amat!"
🐬🐬🐬
Setelah sholat dzuhur, Raisa pamit ke kamar mandi pada May dan Fily. Raisa masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi. Setelah selesai, Raisa mencuci kedua tangannya di wastafel.
"Tolong! Tolong bukain pintunya, aku kekunci di dalem sini!"
Raisa terkejut mendengar gedoran pintu dan suara teriakan itu. Ia melihat pintu yang rusak tertutup. Padahal sebelum Raisa masuk pintunya terbuka. Kertas yang bertuliskan 'pintu rusak' terjatuh tidak jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasha dan Raisa✔
Teen FictionCOMPLETED Elang Series 1 Alea Raisa, akrab dipanggil Raisa. Salah satu murid berprestasi di sekolahannya, SMK Elang. Cewek cantik yang banyak disukai oleh teman-temannya. Sikapnya yang baik, ramah, dan jahil. Setiap ada seorang cowok yang melakukan...