BAB 5

753 50 0
                                    

"Sahabat lo pengertian banget deh."

Raisa melirik tajam Rasha. "Kamu nggak punya tempat duduk yang lain selain meja aku sama sahabat-sahabat aku?!"

"Kita semua nggak punya tempat duduk. Yang punya kan kantin sekolahan. Jadi, gue boleh duduk dimana aja." Rasha tersenyum lebar.

Raisa memutar bola matanya malas. "Duduk di tempat lain bisa kan?!"

Rasha menggeleng dan senyumnya membuat Raisa tambah kesal. Raisa menunjuk bangku kosong disamping mejanya.

"Tuh, mejanya kosong. Cepet pindah!"

Rasha menopang dagunya dengan tangan kiri. "Gue maunya disini. Sama lo."

"Sayangnya aku nggak mau duduk sama kamu!"

"Gue juga sayang sama lo."

Raisa tersedak. Ia menghabiskan es teh milik Aurel yang ada di depannya. Raisa menggenggam erat gelasnya.

Rasha tertawa puas melihat ekspresi Raisa. Ia menurunkan tangannya yang bertopang dagu ketika Raisa menggebrak meja saat menaruh gelasnya.

"Apa maksud kamu?!"

Bukannya menjawab pertanyaan Raisa, ia malah menarik bekal cewek itu dan mengambil sendok yang disediakan kantin.

Rasha makan dengan pelan menikmati nasi goreng bekal Raisa. "Enak deh nasi gorengnya."

"Kurang ajar!" Raisa berdiri dan menggebrak meja.

Mereka yang ada di kantin menoleh ke arah Raisa. Niat Raisa berjalan meninggalkan Rasha terurung ketika ucapan Nur terngiang di kepalanya.

Rasha tersenyum. "Kenapa nggak jadi pergi?"

Raisa membuang mukanya. "Nggak papa!"

Rasha mengembalikan bekal Raisa. "Dimakan lagi Ra. Lo kayaknya masih laper deh."

Raisa menyendok nasi gorengnya. "Kalo orang lagi makan, jangan diliatin!"

"Lo kalo lagi makan lucu deh, Ra. Nih jus mangganya diminum," Rasha menggeser satu jus mangganya ke dekat Raisa.

"Thanks," ucap Raisa tanpa menatap lawan bicaranya.

Rasha mengangguk. "Kalau gue bingung materi pelajarannya, gue boleh nanya sama lo?"

"Hm."

"Gue boleh dong ke rumah lo?"

"Di sekolah bisa kali," Raisa memutar bola matanya malas.

"Oke deh, Ra," Rasha tersenyum lebar.

Setelah selesai makan, Raisa memasukkan bekalnya ke dalam tas.

"Lo habis pulang sekolah mau kemana? Mau jalan-jalan apa mau langsung pulang?"

Raisa menatap Rasha sebal. "Kepo!"

Wajah Raisa berubah cerah mendengar bunyi yang ia tunggu dari sepuluh menit yang lalu. Raisa menggendong tasnya dan berdiri.

"Duluan," Raisa melangkah meninggalkan Rasha.

Rasha menyejajarkan langkah cepat Raisa. "Bareng, Ra. Gue juga mau ke kelas kok."

🐬🐬🐬

Sebelum pulang, Raisa dan sahabat-sahabatnya makan di kantin seperti biasanya. Raisa menatap sebal keenam sahabatnya yang sedang asyik makan.

"Kalian nyebelin!"

Keenam sahabatnya nyengir tanpa dosa. Mereka sudah menutup telinga menggunakan kedua tangan mendengar omelan Raisa.

Rasha dan Raisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang