BAB 13

489 31 0
                                    

"Raisa."

Rahmat tertawa melihat pipi Raisa yang terkena es krim ketika cewek itu menoleh.

"Kak!" Raisa mendengus dan mengusap kasar pipinya.

"Udaranya dingin ya, Ra?"

"Udah tau dingin. Kenapa kakak beli es krim?"

"Kan kamu suka banget sama es krim," Rahmat nyengir lebar.

"Mau kemana, Sha?" tanya Aurel pada Rasha setelah kembali dari membeli es krim. Ia melihat cowok itu berdiri dan mengipasi dirinya menggunakan tangan.

"Di sini gerah."

Hati, sambung Rasha dalam hati.

🐬🐬🐬

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Rumah Raisa kembali sepi karena sahabat-sahabatnya sudah pulang. Raisa memutuskan keluar daripada bosan di rumah.

Ketika Raisa mengeluarkan mobil, Rasha menghampirinya. "Mau kemana, Ra?"

"Mau ke toko buku," jawab Raisa datar.

"Ikut yaa," seru Rasha. "Gue juga mau cari buku."

Raisa menatap Rasha tak percaya. "Beneran cari buku?"

"Iyalah, masa gue mau cari pipa," celetuk Rasha.

"Ya udah, masuk!"

Rasha tersenyum lebar. Cowok itu segera masuk dan duduk di samping Raisa yang menyetir.

"Kok mobil lo kayaknya nggak pernah dipake?" tanya Rasha pada Raisa yang sedang memanaskan mesin mobil.

"Sekolah aja deket. Mending pake skateboard atau sepeda biar bisa olahraga juga."

"Ya udah, gue berangkatnya bareng lo aja," Rasha nyengir lebar.

Raisa mengangkat satu alisnya. "Maksudnya?"

"Ya gue mau berangkat bareng lo naik sepeda. Naik skateboard juga mau."

Asalkan bareng lo, sambung Rasha dalam hati.

Raisa menoleh ke arah Rasha. Matanya menyipit menatap Rasha. "Modus!"

Rasha gelagapan. "Ng-nggak."

Rasha menghela napas lega mendengar ucapan Raisa. "Oke. Lagian kamu sok banget, sekolah deket aja naik mobil."

"Terserah lo deh," Rasha mendengus kesal. "Tapi ajarin gue naik sepeda."

Raisa menahan tawanya sampai bibirnya berkedut. "Ketawa aja Ra, ketawa," dengus Rasha.

Raisa tertawa kecil. "Kamu udah gedhe nggak bisa naik sepeda?"

"Iya," Rasha mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kalo naik motor?" tawa Raisa berderai melihat Rasha menggeleng lemah.

"Makanya ajarin gue naik sepeda habis itu naik motor, ya Ra?"

"Iya aku ajarin."

Yes, seru Rasha dalam hati.

🐬🐬🐬

Raisa sibuk mencari novel dideretan rak yang ada di toko buku salah satu mal. Raisa membaca bagian belakang setiap novel yang menurutnya menarik.

Rasha berdiri di samping cewek itu menatapnya tak berkedip. Rasha membuang wajah ketika Raisa sadar akan tatapannya.

"Aduh, Ra!"

Rasha mengusap dahinya yang dipukul Raisa menggunakan buku yang sedang cewek itu bawa di tangan kanannya.

"Cari bukunya! Katanya kamu cari buku juga."

Rasha mengerucutkan bibirnya. "Iya Ra, iya."

"Nggak usah sok imut deh," ketus Raisa.

Rasha tersenyum. "Makasih lho, gue emang imut kok."

Raisa memutar bola matanya malas. Raisa memberikan keranjang yang berisi tiga novel pada kasir. Raisa menoleh ke arah Rasha.

"Kamu jadi beli buku nggak sih?"

Rasha menunduk melihat keranjang yang sejak tadi ia bawa. Cowok itu nyengir lebar. "Nggak nemu bukunya."

Raisa mengangguk pada pelayan kasir dan berjalan. Ia menoleh ke arah Rasha yang mengembalikan keranjang ke tempat semula. "Nggak nemu apa emang nggak ada buku yang dicari?"

Rasha terdiam beberapa detik sebelum menoleh ke arah Raisa. "Sok tau lo!"

Kenapa tebakan ni cewek tepat, gerutu Rasha dalam hati.

Raisa mengedikkan kedua bahunya. "Ya mungkin aja."

Rasha berjongkok mengikat tali sepatunya. Rasha melihat Raisa yang berjalan meninggalkannya. "Ra, tungguin gue napa?!"

Raisa menghentikan langkahnya. Ia melanjutkan jalannya ketika Rasha sudah berdiri di sampingnya.

"Ra, langsung pulang apa kita jalan-jalan dulu?"

"Pulang," jawab Raisa singkat.

"Yahh, makan dulu, Ra. Gue laper nih," Rasha nyengir lebar dan mengusap perutnya.

Melihat Raisa mengangguk, Rasha langsung menggandeng tangan cewek itu.

"Nggak usah gandengan!"

Raisa berusaha kuat menarik tangannya tapi cowok itu malah mengeratkan genggamannya.

"Aduh, Ra," Rasha mengelus bahunya yang menjadi korban cubitan Raisa.

"Lepasin tangan aku!"

"Nggak mau," Rasha menjulurkan lidahnya.

"Rasha!" teriak Raisa ketika Rasha tiba-tiba menariknya untuk berlari.

🌿

Terima kasih sudah membaca dan memberi suara☺

Rasha dan Raisa✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang