[PROLOG]: Pangeran!

707 26 13
                                    

L I M I T
LIMIT artinya Batas. Batas dimana penantian dan perjuangan seorang Rara akan perasaannya yang tak kunjung menemukan titik terang. Batas di mana akhirnya seorang Gara menyuarakan sebuah kejelasan yang tidak pernah mampu ia ucapkan.

-----

Holla! Gue penulis amatir yang iseng bikin cerita nggak jelas dan berharap kalian suka! Gue minta maap kalo cerita gue nggak bikin kalian tertarik. Tapi gue selalu berharap kalian semua tertarik dan ngikutin cerita ini sampai finish! Happy reading ❤

-----

Kringggg!

"Sa, lo udah ngerjain tugas belum?" tanya Rara cemas.

Baru saja Sasa ingin menjawab, Bu Ruri sudah menginjak kelas dengan tatapan dinginnya. Sontak semua siswa diam. Rara melirik sahabatnya, Sasa, dengan tatapan memelas.

"Lo sih, udah tau Bu Ruri galak masih aja suka lupa ngerjain tugasnya, "bisik Sasa.

"Gue semalem keti----" Ucapan Rara terpotong karena melihat seorang cowok jangkung mengetuk pintu.

"Permisi,"

Terdengar bisik2 para murid wanita yang mengagumi ketampanan cowok jangkung itu. Sebagian dari mereka kegirangan karena tak menyangka kelas mereka akan kedatangan cogan baru.

"Gila! Siapa si ganteng itu? "

"Gue rasa dia lah jodoh gue! "

"Anjirr, mungkinkah tuhan menjawab doa2 gue lewat dia? "

Bla bla bla.

"Ooh kamu, mari silahkan masuk, perkenalkan diri kamu, " pinta bu Ruri lembut. Nggak salah denger nih Bu Ruri lembut kek kulit bayi gitu? -batin para murid.

Tiba2 saja Rara menyenggol lengan Sasa dan membisikkan sesuatu. "Sa, dia orang kan? "

"Iyalah pe'a! Masa setan" jawab Sasa menjitak kepala Rara dengan bolpoin ditangannya.

"Anjir bukan gitu kali! Ini mah bukan orang Sa! Dia pangeran! " ucap Rara lebay.

"Mari perkenalkan diri kamu, "pinta Bu Ruri.

"Gue Garendra Manggala. Panggil aja Gara" jelasnya.

"Sudah cukup? Dari kalian mungkin ada yang ingin ditanyakan?" tawar bu Ruri.

"Statuss! " sahut seorang siswi dan langsung mendapat tatapan tajam dari Bu Ruri. "Ups, " lanjut siswi itu.

"Dasar cabe kegatelan! " -gumam Rara.

"Gue jomblo, " sela Gara. Tampak senyum mengembang dari para siswi di kelas XI Mipa 5 ini. Terutama Rara. Mereka tak ingin kehilangan kesempatan dan harus menjadi orang yang bisa mengubah status Gara saat ini.

"Baik Gara, kamu duduk disamping Ryan," kata Bu Ruri.

Gara segera melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang Bu Ruri perintahkan.

"Sa! " panggil Rara.
"Hmm, apa Ra? "
"Dia duduk dibelakang kita? Wah nggak beres nih, pokokknya lo harus siapin tabung oksigen buat gue setiap hari! " cerocos Rara alay bin lebay.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang