'RA'

76 1 0
                                    

Holla!

Sekarang, mereka tengah sibuk dengan burgernya masing-masing. Sedangkan dari tadi Gara memperhatikan Rara yang tengah makan. Seperti ada yang beda, pikirnya. Dan akhirnya ia melihat kalung yang dipakai Rara.

Dilihatnya kalung itu seperti asing karena tidak pernah ia dapati Rara memakainya sebelumnya. Apalagi dengan bandul 'RA'.

Kibo yang sadar akan tatapan Gara pun dibuat penasaran,

"Oi Gar, kedip kali liatin Rara nya!" sahut Kibo.

Gara tak menjawab justru ia bangkit dari duduknya dan langsung menarik tangan Rara untuk menjauh dari teman-temannya.

"Lahh Rara mau dibawa kemana woe! " timpa Sasa.

"Anak orang boss!! " kali ini Ryan bersuara.

"Udahlah biarin, mungkin mau berduaan, " ujar Juna.

Semua mengangguk mengiyakan. Sedangkan dilain tempat. Rara dibuat bingung dengan tindakan Gara.

"Heh kuda liar ngapain lo tarik gue ke dapur?! " omel Rara.

"Kalung siapa? " ucap Gara mengintrogasi.

"Kepo aja lo, kalung gue lahh! "

"Sejak kapan lo pake kalung hm? " selidik Gara lagi.

"Sejak kemarin kemarin kemarin, lo ngapain sih kepo kek dora! "

"Dari siapa hah?! " suara Gara mulai meninggi.

"Eee da-dari Aldhi, " jawab Rara terbata, entah mengapa ingin menjawab pertanyaan Gara kali ini ia gugup.

Gara mematung setelah mendengar jawaban Rara. Banyak pertanyaan di otaknya. Apa mereka udah jadian? Apa Aldhi udah nembak Rara? Dan Rara nerima gitu? - batinnya.

Karena tak mampu berucap lagi, Gara memutuskan pergi dari tempat itu. Bukan kembali berkumpul bersama teman-temannya, tetapi malah pulang.

Teman-temannya yang melihat itu pun melongo,

"Lahh mau kemana Gar? "

"Gara kenapa pulang Ra? " tanya Sasa ketika Rara juga muncul dari dapur.

Rara mengedikkan bahu, lalu beralih mengambil sling bagnya.

"Udah malem, ayo pulang" ajak Rara lesu.

"Kalian kenapa? Berantem? " tanya Shika.

Rara tak menjawab dan langsung berjalan keluar untuk pulang meninggalkan mereka dengan berbagai pertanyaan.

-----

Di taksi. Rara terus berfikir sembari menyenderkan badannya di jok penumpang. Ia heran mengapa Gara marah?

"Kan gue udah jujur, kenapa malah marah? Ini juga sekedar kalung, " gumamnya.

Tak lama ia sampai dirumahnya, langsung masuk dan menyalami Gerrin yang tengah menonton bola didepan tv, sedangkan Gafa sudah tidur. Bahkan ketika ditanya ayahnya, Rara tak menjawab.

Sesampainya ia dikamarnya sontak berbaring tanpa berniat untuk membersihkan diri. Ia meraba kedalam sling bag nya mencari benda pipih disana dan akhirnya ketemu.

Gue ada salah ya? Kenapa lo marah sih? Maaf kalo gue salah kuda liar,

Setelah mengirimkan pesan itu, ia sedikit lega karena sudah meminta maaf. Entah rasanya ia juga merasa bersalah.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang