MAKAN MALAM

78 1 0
                                    

Rara sudah siap dengan dress simpel selututnya dengan rambut yang ia biarkan tergerai, tak lupa memakai kalung pemberian Aldhi berbandul huruf 'RA'.

"Kamu beli baju Ra? " tanya Gerrin saat hendak berjalan menuju depan.

"Hehe iya Yah tadi, " balas Rara. Gerrin hanya mengangguk.

"Gafa udah belom, ayo" teriak Gerrin.

Gafa keluar dengan kemeja lengan panjang berwarna navy dengan jeansnya.
"Aduh tampannya putra Ayah, " puji Gerrin. Lalu keduanya berjalan menuju teras untuk memasuki mobil.

Dimobil, entah karena memang Rara gerah atau gimana, intinya padahal AC sudah menyala tetapi keringatnya keluar dari tubuhnya.

"Ra, kok gugup gitu? " tanya Gerrin disebelahnya.

"Ee-nggak kata siapa, Rara keep calm tauu! " elak Rara.

"Hahaha yaudah deh ya biar seneng, "

Tak lama mobil mewah hitam itu pun tiba dipekarangan kediaman Manggala.

"Ayo turun, "

Ketingannya turun dari mobil dan segera menekan bel.

Ting tong

Tak lama seorang wanita paruh baya nampak dengan kain lap ditangannya.

"Eeh tuan Gerrin sudah datang, mari silahkan masuk tuan, " ujar Bi Ratri.

Gerrin mengangguk dan menggandeng Gafa untuk masuk, diikuti Rara.

"Wehh bro, " sapa Bayu dengan gayanya menyambut sahabatnya.

"Kabar gimana? " tanya Bayu.

"Baik baik, alhamdulillah, istri lo mana? " tanya Gerrin.

"Mah buruan turun ini tamunya udah dateng! " teriak Bayu.

"Nak Rara, panggil Gara ya dikamarnya, " pinta Bayu.

'Deg! Lagi? '

"Mm iya om, " Rara segera menuju lantai atas untuk membangunkan Gara.

Perlahan Rara membuka pintu ber stiker Insidious itu. Namun nihil. Tak ada seseorang pun disana.

"Gar? "

Tak kunjung ada jawaban, namun Rara mendengar gemercik air. Sepertinya Gara sedang mandi?

Tok tok tok

"Woe kuda liar, lagi mandi lo? " teriak Rara menggedor pintu kamar mandi Gara.

Gara yang baru akan memakai handuk pun sempat kaget dengan kehadiran Rara.
"Heh ngapain lo biri-biri, ngintipin gue ya? " balas Gara dari dalam.

"Idihh bisa katarak gue kalo ngintipin kuda liar mandi, " sinis Rara. "Buruan ah turun, udah ditunggu semuanya!" lanjutnya.

Seulas senyum terbit di wajah tampan Gara, ia punya ide untuk mengerjai Rara.
Setelah handuknya terpasang dipinggangnya, ia perlahan membuka knop pintu kamar mandi, dilihatnya Rara sedang membelakangi pintu, Gara sontak menarik tangan Rara untuk masuk dan mengunci pintunya.

"Heh heh gila lo, mau ngapain? Gue teriak nih jangan macem-macem Gar! " oceh Rara menutup kedua matanya.

Gara terkekeh pelan, lalu ia akan menggoda Rara kembali.

"Sini dulu dong, mandi bareng," goda Gara menarik dagu Rara untuk menatapnya.

"Eh buka mata lo, ayo mandi bareng, " goda Gara lagi.

"Lo gila? Mata gue bisa ternodai kalo lihat lo telanjang bege! " omel Rara masih menutup mata.

Gara terkekeh lagi, jadi pikir Rara ia masih telanjang? Oke permainan dimulai lagi.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang