Bunda kenapa?

78 2 0
                                    

Bughh!

Gara menengok siapa yang telah melemparinya salju. Benar dugaannya, terlihat disana Rara sedang menampakkan deretan gigi putihnya.

"Wleeee, " ejek Rara.

"Ooh gitu, oke kita mulai, " balas Gara dengan senyum sinis.

Gara mulai mengambil salju dan membentuknya menjadi bulat seperti bola. Lalu ia lemparkan ke arah Rara. Begitupun Rara juga.

"Gara, lo tuh buat bola saljunya jangan gede-gede!" protes Rara.

"Biarin wlee! " Gara tetap melemparkan bola bola salju ke arah Rara. Perang ronde ke 2 dimulai.

Namun semua terhenti ketika Gara mendengar rintihan Rara dengan tangan yang memegangi matanya.

"Awhh, "

"Kenapa Ra? Kena apa? Gue kekerasan ya lemparnya? Ato bolanya kegedean? " pertanyaan bertubi-tubi untuk Rara ketika Gara mulai mendekat dan memastikan apa yang terjadi dengan Rara.

"Mana yang sakit? Mata lo? " tanya Gara, karena sedaru tadi Rara hanya memegangi sebelah matanya.

Namun diam-diam Rara menggenggam bola salju ditangan satunya yang ia sembunyikan dan tepat saat Gara memegang matanya,

Bughh

Satu hantaman bola salju tepat diwajah Gara.

"Rasain! Satu kosong wlee! " ejek Rara dengan senyumnya.

"Ooh gitu, sini coba biar gue hukum yang udah licik, " ucap Gara.

"Nggak mau! " Rara semakin menjauh.

Gara akhirnya berlari mengejar Rara dan berniat untuk menggelitikinya.

"Ihh Gara geli ah! "

"Salah sendiri, " balas Gara.

"Udah ah ampun deh, gue capek, " ucap Rara yang mendudukkan diri diatas salju.

Gara yang memang juga sudah lelah, ikut mendudukkan diri disamping Rara.

"Mau dipijitin nggak? " tawar Gara.

"Hah, enggak ah kaya anak kecil, " jawab Rara.

"Hahaha yaudah, seru ya main saljunya, " titah Gara.

"Bangett! Sekarang selfie yuk!" ajak Rara mulai mengeluarkan ponselnya.

"Dasar cewek, emang gatel ya tu muka kalo nggak dipake buat selfie sehari aja? " cibir Gara.

"Ishh udah ayok buruan sini pose dong, " pinta Rara.

Dengan berat hati Gara menurut saja dan akhirnya,
Cekrekk

Rara mulai melihat hasilnya, "Ihhh Gara, lo kenapa melet! Ulang ah ayok buruan, " rengeknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rara mulai melihat hasilnya, "Ihhh Gara, lo kenapa melet! Ulang ah ayok buruan, " rengeknya.

"Untung sayang, " gumam Gara lirih.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang