Lo tau rasanya madu? Sama rasanya waktu gue liat senyum lo.
—Garendra Manggala***
Selamat pagi sayang gigi kau kuning-kuning
Mungkin kau lupa gosok gigi senyum kau macam kambing nafas kau bau kuda----Sebelum dering lagu yang dibuat alarm oleh Rara itu selesai, si empunya mematikannya.
Rara sudah memasang alarm di ponselnya pagi sekali karena ia harus bersiap total. Mengapa tidak pakai alarm weker? Karena Rara merasa dirinya tidak akan bangun dengan bunyi jam weker yang menurutnya membosankan. Aneh bukan? Seperti kisah cintanya.
"Huahhh jam lima, " uap Rara meregangkan otot-ototnya.
Semalam sebelum ia bersiap tidur, dirinya juga dibantu Gerrin-ayahnya sudah mempersiapkan keperluan Rara untuk hari ini, dari ujunh rambut hingga kaki semua sudah beres tinggal pakai nanti.
Rara beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi. Seusai selesai dengan ritual mandinya, ia berganti dengan baju santai di walk in closet.
Rara keluar, dan meraih kostum Wonder Woman-nya yang telah ia ambil dari butik Riska kemarin lusa itu dari gantungan disamping meja riasnya.
Rara menempelkan kostum itu di tubuhnya sembari bergaya, berputar, tak lupa dengan senyun yang tak kunjung pudar. Setelah itu ia kembali masuk walk in closet dan akhirnya Rara keluar sudah mengenakan kostumnya.
Rara memandangi dirinya dicermin. Rara mulai sedikit memoleskan make-up, mengingat ia akan tampil fashion show nanti. Elegan namun tampak natural. Kemudian ia menata rambutnya, dengan style tergerai. Tak lupa memasang ikat kepala khas wonder woman.
Kemudian Rara memakai perlengkapan lainnya tak lupa menyemprotkan parfum kesukaannya. Setelah itu Rara meraih bajunya yang akan digunakan untuk dance nanti ke dalam tasnya.
Tok tok tok
"Kak Rara bangunn! !" itu teriakan Gafa mengetuk pintu.
"Kakak udah bangun Gafa! Lagi siap-siap!" balas Rara tak kalah lantang.
"Kata Ayah disuruh cepetan sarapan! " teriak Gafa lagi.
"Iyaa gantengg!! "
Rara menghela nafasnya. Kemudian ia menenteng tas nya, tak lupa meraih ponselnya kemudian berjalan turun.
"GOOD MORNING AYAHH, GAFA––" Teriakan Rara mengendor takala ia melihat seseorang yang ikut duduk dikursi makan mereka.
"Gara?! Ngapain lo kesinii? " ujar Rara saat melihat Gara tersenyum percaya diri dimeja makan.
"Jemput lo, hehe" cengirnya.
Rara melihat penampilan Gara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Woww, " pujinya.
Gara ikut memandangi dirinya sendiri kemudian terkekeh, "Tersepona lo?" ujarnya.
"Dihh ge'er! " cibir Rara.
Gara pun beralih menatap penampilan Rara yang menurutnya... fantastis!
"Biasa aja kali ngeliatin gue nya! " sindir Rara sembari ikut duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I M I T✔ [on going]
Romance#1limit [28-10-2019] #2friendshipstory [2-11-2019] #1friendshipstory [9-02-2020] LIMIT artinya Batas. Batas dimana penantian dan perjuangan seorang Rara akan perasaannya yang tak menemukan titik terang. Batas di mana akhirnya seorang Gara menyuaraka...