Road to Party! [2]

70 2 0
                                    

Aku cuma berdoa, semoga kamu disana baik-baik saja. Tak apa dekat dengan wanita, asalkan jangan corona:) Aku tak siap kehilangan kesayangan.

***

"Ra, bangun sayang" Gerrin membangunkan tidur Rara yang terlihat begitu pulas.

"Eungghh lima menit lagi ya Yah, pliss" ujar Rara dengan nada khas orang ngigau.

"Nggak ada lima menit-lima menitan sayang, buruan bangun itu ad–"

"Ayahhh ihh Rara masih ngantuk.."rengek Rara masih dengan mata terpejam.

"Kamu nggak malu sama Gara dibawah? "

Dan yap! Dengan sekali hitungan, mata Rara melebar dan tubuhnya sudah terlihat sigap 270° dari sebelumnya.

"Seriuss Yah?! " pekik Rara.

Gerrin mengedikkan bahu, "kamu lihat aja dibawah tuh"

"Oke oke Ayah bilang ya sama Gara, tunggu Rara dua puluh menitan lagi" ujar Rara pada ayahnya itu.

Ayahnya tersenyum hangat, "Iya sayang, buruan"

Rara mengangguk dan bangkit menuju bathroom.

"Nak Gara, disuruh tunggu dua puluh menit katanya. Dia baru bangun hahaha" ucap Gerrin terkekeh saat ia turun menghampiri Gara.

"Ah iya Yah, kebiasaan dia mah" balas Gara.

Sekolah masih tetap berangkat sebelum party tiba. Jadi mereka harus pergi ke sekolah untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk perpisahan dan juga hari jadi sekolah mereka as ulang tahun sekolah.

"Sambil diminum tehnya Gar, "ujar Gerrin dan diangguki oleh Gara. Benar, dua puluh menitan akhirnya Rara turun menuruni anak tangga.

"Gar, maaf ya nunggu lama. " ucap Rara.

"Iya, santai aja" ujar Gara tersenyum.

"Lagian lo sih, mau jemput nggak bilang-bilang kan gur bisa bangun lebih pagi" oceh Rara.

"Kamu ini, masih mending dijemput Gara. Soalnya mobil lagi di service. " sela Gerrin.

"Hehe ,yaudah deh berangkat kuyy! "

"Kita duluan ya Yah, Assalamualaikum " pamit Gara bersama Rara menyalami tangan Gerrin.

Dimobil, Rara merasa bosan. Ia beralih menyalakan musik dimobil Gara.

"Gue nyalain ya, " Gara tersenyum dan mengangguk.

"Oh ya Ra, ntar kalo mau pulang dan gur belum balik, lo duluan aja gapapa kan? Soalnya gue mau ke butik nyokap buat ukur kostum sama Fifi, " jelas Gara.

Rara terdiam. Ia mengumpat dalam hati, bisa-bisa nya Gara berbicara sejujur itu didepannya? Apa katanya? Bersama Fifi? Oke, kita lihat pembalasannya. Rara tersenyum penuh arti.

"Ah itu, santai aja gue juga mau ke butik nyokapnya Riska nanti sama Hanas. Pulangnya biar gue dianter Hanas sekalian" balas Rara tersenyum penuh arti.

Gara yang mendengar itu mengeraskan rahangnya. "E-ee gini deh nanti jangan pulang dulu. Gue secepatnya balik buat nganterin lo. Ya? "

Rara menanggapi itu denga senyuman, "Nggak usah Gar, biar gue dianter Hanas aja. Lo nganter Fifi aja"

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang