You

79 1 0
                                    

Kali ini Rara sedang dilanda kegabutan. Ia sedang menemani bundanya yang masih juga lemah. Kapan bundanya bangun?

"Bunda, Rara kangen.. Rara kangen curhat sama bunda, " ucap Rara mengelus elus tangan pucat Ikal.

"Bunda tau nggak? Gara udah berubah, " lanjutnya, air matanya kini sudah menggenang dimatanya. "Gara nggak lagi perhatian sama Rara bun, Gara sekarang malah sama Shika, padahal Shika sahabat Rara bun, "

Cukup sudah, ia tak mampu lagi menahan cairan bening dari matanya untuk keluar.
"Bunda tau kan? Rara baru kali ini suka sama seseorang, dan orang itu Gara bun. Bunda tau kan? Tapi apa cinta pertama Rara harus kaya gini padahal Rara belum dapet jawaban atas perasaan Rara? " adu Rara yang masih terus menangis.

"Hapus air mata lo, " seseorang datang mengulurkan sapu tangan.

Rara mendongak, "Aldhi? "

Aldhi tersenyum tipis, ia memasukkan kembali sapu tangannya dan beralih menghapus air mata Rara menggunakan tangannya sendiri.

"Air mata lo terlalu suci untuk seseorang yang nggak pasti," ucap Aldhi.

Tanpa diduga, Rara langsung bangkit dan beralih memeluk Aldhi.
Aldhi sempat kaget, namun ia merespon pelukan Rara.

"Jangan pernah nangis dihadapan gue Ra, gue nggak suka, " bisik Aldhi.

"Makasih Al," setelah itu Rara melepaskan pelukannya. "Duduk sana aja ayo, " Rara meraih tangan Aldhi untuk duduk disofa.

"Ini ada makanan, lo pasti belom makan ya kan? Dan ini bunga buat nyokap lo, " jelas Aldhi meletakkannya diatas meja.

"Sekali lagi, makasih Al, "
"Lo... Tau dari mana gue disini? " tanya Rara.

Flashback on
"Al sini, " panggil mama Aldhi.

"Ada apa ma? "

"Tolong anter makanan ini ke tante Li ya, " pinta Puspa-mama Aldhi.

"Tapi mah-"

"No no no! Mama nggak nerima tapi tapi ya Al, " ucap Puspa.

"It's okay, Aldhi pamit ma, Bye" Aldhi bergegeas mengendarai mobilnya.

Tak butuh waktu lama untuk sampai di kediaman Manggala. Kedatangan Aldhi disambut hangat oleh satpam rumah Gara.

Tingg tong

"Permisi, " ucap Aldhi.

Beberapa detik kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok Lili.
"Eh Aldhi, tumben sini, " ajak Lili.

"Ini tan mama bawain masakannya, spesial" ucap Aldhi memberikan titipan mamanya.

"Wahh enak nih kayaknya, makasih ya Al, " ujar Lili.

"Kok sepi tan? "

"Iya nih tante sendiri dirumah, om Bayu kan kerja, bi Ratri lagi pulang kampung, terus Gara lagi ke rumah sakit, " jelas Lili.

"Siapa yang sakit tan? "

"bundanya Rara, temennya" jawab Lili.

"Rara? "

"Iya, kamu kenal? " tanya Lili.

"Eee-nggak tan, Yaudah Aldhi langsung pamit pulang ya, Assalamualaikum," Aldhi bangkit dan menuju keluar.

"Waalaikumsallam, hati hati ya Al, " Aldhi mengangguk tersenyum.

Didalam mobil Aldhi mencoba menghubungi Gara, karena dirinya pun tidak tahu rumah sakit mana.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang