PERGI

94 1 0
                                        


Setelah turun dari panggung, Rara menyerahkan mahkotanya pada Sasa dan ia berlari lagi.

Padahal tadi Sasa dan Shika membujuk Rara untuk naik ke panggung dengan susah payah.

"Ra lo mau kemana!! " teriak Sasa.

"Ra! " teriak Shika.

"Rara kenapa lari? " tanya Gara.

"Nggak tau, tiba-tiba dia ngasih mahkotanya ke gue dan lari" ujar Sasa.

Gara bersiap mengejar Rara, namun dihentikan oleh Sasa.

"Mending jangan lo kejar dulu, gue rasa Rara butuh waktu" ucap Sasa.

"Iya bener, dia butuh waktu sendiri " sahut Ryan.

Gara menunduk, mahkotanya ia serahkan pada Ryan begitu saja. Dan seperti biasa, dia menuju rooftop jika seperti ini.

"Biarin mereka sendiri, mereka butuh waktu" ucap Sasa.

"Tapi gue yakin Rara nggak bakal segitu marahnya kalo cuma adegan Gara dipanggung tadi" sahur Juna tiba-tiba.

"Maksud lohh? " balas Kibo.

"Ya maksut gue, Rara itu orangnya nggak se posesif itu. Gue yakin dia tahu soal keprofesionalitas. Gue yakin ada yang lain disini.. " ujar Juna.

"Tapi apa? " sahut Shika.

"Jun, mending lo susul Gara. Lo tanya baik-baik ke dia. Apa yang terjadi sebelumnya.." pinta Sasa. Juna mengangguk dan dia menyusul Gara.

Sesampainya ia di rooftop, Juna melihat Gara sedang memandang kota Jakarta dari sana.

"Gar" panggil Juna.

"Gue ngerti yang lo rasain, yang sabar ya bro" Juna menepuk bahu Gara.

"Gue masih bingung sama Rara, cemburu masa sampe segitunya kan? " ucap Gara.

"Gue kesini mau bilang sesuatu, kalo gue rasa ada yang janggal. Lo bener, kalo dia cemburu kan nggak sampe segitunya. Orang kita aja tahu, kalo itu cuma adegan panggung. "ucap Juna.

"Janggal gimana maksud lo? "

"Lo yakin cuma nyium tangan Fifi doang waktu pose? " tanya Juna.

Gara berfikir sejenak, "kayaknya iya, lo kan lihat sendiri"

"Coba lo inget lagi, mungkin waktu dibawah panggung, atau turun panggung? "

Gara memejamkan matanya mencoba mengingat kembali. "Jun... Gawat" ujar Gara gemetar.

"Kenapa? Apa yang lo lakuin? "

"Bukan gue, ini ketidak sengajaan!" ucap Gara.

"Iya apa? "

"Waktu gue sama Fifi turun panggung, ada yang nyenggol Fifi kenceng banget sampe dia nyium bibir gue Jun. Gue yakin Rara lihat itu! "

"Gila, kalo pipi masih mending Gar, ini di bibir! "

"Gue harus gimana Jun? Gue yakin Rara kecewa banget sama gue! " ujar Gara panik.

"Tenang, lo inget siapa yang nyenggol Fifi? " tanya Juna. "Soalnya kalo cuma nyenggol nggak mungkin sampe Fifi nyium lo! "lanjutnya.

"Dan maksut lo orang itu sengaja bikin Fifi atau gue ciuman? "

"99% iya! "

"Kita cari Fifi! " Gara berjalan cepat meninggalkan Juna. Juna segera menyusul.

"Eh itu Gara sam Juna, ikutin mereka! " ujar Ryan.

Mereka mengikuti Gara dan juna.

"Fifi! " panggil Gara.

L I M I T✔ [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang