14. a. menuju hari kelulusan

1.3K 54 2
                                    

Ada rasa ketidak ikhlasan yang terpatri dalam hati saat tinggal mengitung hari lagi kau sudah tidak akan di sini, menemaniku melewati hari hari meski dengan senyum palsu yang selalu kau tunjukan untuk diriini
-menuju hari kelulusan-

Jangan lupa vote, coment, and follow! :)

satu minggu sudah berlalu sejak kejadian itu kini dini sudah diperbolehkan untuk pulang. Pagi ini rumah minimalis itu kembali dibumbui dengan pertengkaran

Gadis yang masih memiliki perban di kening dan pergelangan tangannya itu menentang keras sang ibunda yang menyuruhnya untuk istirahat dulu di rumah, sedangkan tugas dan materi pelajaran sudah menumpuk menantinya datang.

“enggak bu dini harus tetap berangkat, dini udah sehat” ia mengerucutkan bibirnya sembari memasukan buku kedalam tas gendong.

“istirahat sehari lagi dirumah ya nak! Biar sehatnya itu beneran” jamilah kini sedang berada ditepi ranjang milik sang anak sembari menyiapkan beberapa pil obat dari rumah sakit.

Memang sejak kesadaran dini dirumah sakit, ia sangat perhatian sekali dan menyesali segala perilakunya selama belasan tahun ini kepada sanganak. Dirinya memilih berdamai dengan masa lalu dan mencoba membuka mata hatinya pada kebenaran.

“lah emang dini sehat boong-boongan ya bu?” munculah wanita yang enam tahun selisih umurnya dengan dini dari arah pintu.

“ya ampun, sejak kapan setan gentayangan ada dirumah bu?” dini nampak heboh ketika baru saja melihat sang kaka

“sialan mana ada setan secantik dan semanis gue” intan berjalan masuk kedalam kamar itu

“ngalem dirisendiri emang gak dosa yah? Eh ngomong ngomong inget rumah juga lo ya kak, adik sendiri sakit gak dijengukin”

“lo lupa gue lagi pusing sidang skripsi, bukannya ngedoain yang baik baik”

"sudah kalian ini masih pagi ributnya nanti aja” jamilah melerai kedua anaknya itu sembari mendekati dini untuk menyodorkan obat.

Kini ruang osis terlihat nampak penuh dan sesak karena semua anggotanya sedang berkumpul untuk mematangkan konsep dan mempersiapkan acara wisuda dan prom night  yang akan berlangsung kurang dari satu minggu lagi.

“lo beneran udah sehat? Gue kok gak yakin yah soalnya muka lo masih kelihatan pucet loh din. Dan lihat ini! Mesti ini masih sakit kan?”iqmal kini sedang mengecek suhu tubuh gadis didepannya dan menunjuk ke arah pergelangan tangan.

“gue udah gak papa Aa, lo kok bawel banget sih kaya mak gue” gadis itu nampak mencebikan bibirnya kesal karena sedari pagi iqmal terus saja mengulang pertanyaan yang sama.

“ya udah besok sepulang sekolah lo ikut gue yah, kita pergi ke butik tante gue”

“lah mau ngapain emang?” jari jemari yang sedari tadi lincah menekan setiap tombol leptop itu seketika berheti.

“beli baju copel buat acara prom dan gak ada bantahan gue yang bayar dan kesana pake motor gue, lo tinggal ngikut dan nurut. Jadi gadis yang manis oke!” gadis itu nampak mencebikan bibirnya karena sudah dua kotak susu miliknya habis di minum iqmal.

“kaki gue kadang masih nyeri buat bonceng motor, apa lagi motor lo kan tinggi”

“ya udah pake mobil, intinya lo gak boleh nolak”

📖📖⤵
Tim dini & vero
Tim dini & teguh
Tim dini & iqmal
Tim dini & andre

Kalian tim yag mana nih?

Strong Woman (Good Waketos)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang