19. menyerah

1.4K 57 0
                                    

gue udah cape, gue nyerah, gue nyesel ngehilangin ego gue demi rasa sialan ini
@waketossad


malam pesta pelepasan kelas dua belas adalah malam yang paling di tunggu tunggu oleh mereka karena telah menuju finish dan akan melanjutkan garis star kehidupan baru.

Tetapi tidak bagi dini, dia sedih separuh perasaannya gundah gulana entah itu tentang berpisahnya ia dengan vero atau yang lainnya yang jelas ia tidak bahagia.

Pada malam ini dini nampak terlihat sangat berbeda dengan gaun panjang berwarna putih dan dipadukan dengan hijab berwarna merah senada dengan yang saat ini iqmal kenakan kemeja berwarna merah dibaluti jas putih dan celana panjang berwarna putih.

Memang tahun iai bertemakan merah putih. Mereka berdua memasuki gedung acara dengan bergandengan tangan sungguh bapak dan ibu negara yang sangat romantis.

“gila bapak sama ibu negara serasi amat harus di abadiin nih” doni mengeluarkan ponsel dari saku jasnya.

“dini!” ditengoknya kearah sumber suara dan ia melihat teguh dan vero yang berada beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

“kaka!, jangan putusin kontak kak ke gue yah! Eh btw Tumben manggilnya nama” dini memeluk erat teguh yang tadi memanggilnya setelah tadi berlarian tanpa menghiraukan gaunnya.

“itu dini salah peluk kan?”

“tadi dini pas lari merem deh kayanya jadi salah alamat” itulah bisik bisik dari para teman dini.

“serba salah banget deh kalo manggil lo” dini tersenyum senang membayangkan ekspresi kesal dari teguh

“gak bakal, semangat buat tahun depan ya nyil! Kita bakalan tetep jadi kaka adek meskipun tak setetes darah diantarakita yg sama” wanita itu hanya menganggukan kepalanya di sela-sela mereka berpelukan.

Jika acara prom night tahun kemarin ia mau dipaksa bernyanyi karena masih polos, berbeda dengan tahun ini ia menolaknya dan memilih pergi ketaman belakang gedung.

Saat dini sedang duduk di pinggir kolam ikan tiba tiba ada yang meluk leher gadis itu dari belakang dan membenamkan wajahnya di cekuk leher jenjangnya yang tertutup hijab, setelah sadar siapa yang melakukan itu karena bau maskulin yang khas masuk kedalam rongga hidungnya dengan kasar dini melepaskan pelukan dilehernya itu.

“din plis, malem ini kita klarifikasi kesalah pahaman di antara kita dua tahun ini! Ada sebuah rahasia besar yang WAJIB kamu tau” gadis itu hanya memilih bungkam dan pergi.

Namun belum satu langkah ia beranjak vero sudah membawanya kedalam pelukan lelaki yang tidak sekurus dulu.

“lepas kak, lo gak malu peluk peluk cewe murahan kaya gue” vero malah makin mengaratkan pelukan itu, sesaat dini resapi pelukan itu seakan ini adalah yang terakhir kalinya.

“gue udah cape, gue nyerah, gue nyesel ngehilangin ego gue demi rasa sialan ini” air mata itu jatuh menetes membasahi kemeja vero.

“vero lagi ngapain?” suara adinda seakan menyadarkan dini dengan cepat ia mendorong tubuh vero dan berlalu pergi.

Strong Woman (Good Waketos)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang