Setelah para tamu berangsur berhenti memberikan selamat mereka berdua mendudukan diri pada kursi pengantin berwarna putih yang dihiasi dengan bulu bulu merak dan juga corak berwarna hitam.
"capek banget ya dek?, heels nya lepas aja kaka ambilin flat shoes " vero berbisik tepat ditelinga istrinya yang membuat dini merinding
"enggak ko kak"
"kaka bukan cowo yang gak peka yah, tunggu biar kaka ambilin" saat vero baru saja menaiki kembali pelaminan dengan menenteng flat shoes berwarna putih milik dini.
Mata elang itu melihat dini kewalahan mendapatkan amukan dari sang putri kecilnya yang sekarang menangis meronta ronta dengan rambut yang sudah acak acakan.
"mama sama ayah jahat lelen gak diajak kepesta, masa lelen dikulung di kamal" reren menarik narik gaun panjang yang dini kenakan
"sayang gak boleh gitu dong, mamanya kan kasihan" dengan sigap vero menggendong sang anak.
"masa lelen hikss.. di tinggalin kake ama nenek di kamal" dia kembali mengadu setelah didudukan tepat disamping dini sembari mendekap pinggang wanita itu.
"tadi kata nenek kan reren lagi tidur jadi nenek gak bangunin reren kasihan katanya" vero sedang membantu dini mengenakan flat shoes.
"gak usah kak biar aku aja" tapi lelaki itu tetaplah bersikap keras kepala dan mengangkat kaki dini untuk berada di atas pahanya.
"nanti malem lelen tidulnya sama mama yah" dini mengangguk senang sembari membenarkan tatanan rambut putrinya itu.
"loh gak bisa dong sayang, reren tidurnya sama kakek nenek aja" vero langsung menentang permintaan anaknya.
" gak mau pokonya lelen halus tidul sama mama ayah" perdebatan ayah dan putrinya berakhir dengan sang putri berlari pergi menghampiri albim anak intan.
Saat ini pandangan didepannya sangatlah menggemaskan dini dapat melihat wajah cemberut vero dari samping. Wajah yang sudah matang sebagai pria dewasa, wajah yang sekarang mulus tanpa banyak bekas jerawat disekeliling pipinya seperti lima tahun silam.
"cek, kamu tuh suami ngambek bukannya di rayu malah di liatin mulu"
"cukup penampilan yang kau ubah, tolong jangan kau ubah rasamu kepada ku kak" kalimat itu tanpa sadar dini ucapkan.
"aku masih sama seperti dulu din, yang membuatmu terpanah dan menitipkan sebuah rasa besar untuk ku jaga. Hingga akhirnya ku perjuangkan" mereka saling berpandangan, dini baru menyadari bahwa kornea mata vero sekarang menjadi berwarna abu-abu.
"aku baru tau mata kaka berwarna abu abu"
"ini hanya lensa mata, pengganti kacamata yang kaka lepas"
"aku gak suka, kaka cakepan pake kacamata titik"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Woman (Good Waketos)
ChickLitPENTING!! Cerita TAKDIR SANG PENANTI ganti judul jadi STRONG WOMAN (GOOD WAKETOS) Alasannya cukup simpel karena author ngerasa bahwa alur ceritanya itu kurang greget dengan langsung menceritakan pada masa berumah tangga. #buat cerita TAKDIR SANG PE...