Malam semakin larut dan acarapun semakin meriah sembari diselimuti hawa dingin karena acara diadakan di lapangan belakang dengan membangun tenda atap yang besar. Kini nostalgialah yang terus mengalir mengiringi canda tawa hingga air mata.
"permisi maaf kak mengganggu waktunya sebentar, kak dini nanti bisa memberikan sambutan tidak karena kak iqmal katanya masih berada didalam perjalanan menuju kemari" nampak seorang panitia menghampiri dini yang sedang melepas rindu dengan teguh sembari membicarakan hubungannya dengan keyla setelah dini pergi sampai keyla bisa menikah dengan andre.
"atur aja dek" dini menunjukan kedua ibu jarinya
Setelah memberikan sambutan dini kembali ditahan oleh mc yang ada diatas panggung untuk menyumbangkan sebuah lagu sembari memberikan motivasi. Elakanpun tak didengarkan dengan terpaksa dia menyumbangkan suaranya dan setelah selesai dia mengikuti sesi tanya jawab yang diadakan panitia.
"kak dini indira agustin siswi pertama jurusan ips yang mampu tembus hingga keluar negeri ceritain pengalamannya dong kak, sekalian bagi ilmu" setelah mungkin lima pertanyaan dia dapat pertanyaan terakhir adalah pertanyaan yang paling ia hindari.
"masalah karir aman lah ya kak, tapi untuk masalah asmara gimana kak? Denger denger masih menanti pujaan hati ya kak? Ada disini apa engga kak pujaan hatinya?" pertanyaan itu membuat kedua bola mata dini reflaks mencari keberadaan pangerannya.
"ada" sesimpel itu kalimat yang dini keluarkan saat kedua bola matanya menangkap pujaan hatinya yang sangat tampan malam ini dengan mengenakan jas berwarna hitam tanpa kacamata lagi yang menghiasi wajahnya, dia sedang memangku seorang anak kecil dengan wanita hamil yang tengah duduk disampingnya yang berada ditengah tengah pengunjung.
Setelah mengakhiri semuanya dini memilih melangkah menuju toilet hingga kakinya ditabrak oleh seseorang. Dini nampak terkejut saat anak itu mendongkrakan wajahnya ternyata dia adalah gadis kecil yang tadi berada dalam pangkuan vero.
"reren! Ayah udah bilang jangan lari lari" dini mematung karena suara dibelakangnya.
"maaf atas kesalahan anak saya, dan maaf juga atas masa lalu saya. Saya harap anda bisa melupakan rasa sialan itu dan jauh jauh dari kehidupan rumah tangga saya"
"anda fikir saya seorang pelakor? Anda dan mulut serta janji anda memang sama, sama sama SAMPAH dengar itu baik baik dokter muhammad vero febrian" dini berjalan pergi meninggalkan vero dan anak yang berada dalam gendongannya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Woman (Good Waketos)
ChickLitPENTING!! Cerita TAKDIR SANG PENANTI ganti judul jadi STRONG WOMAN (GOOD WAKETOS) Alasannya cukup simpel karena author ngerasa bahwa alur ceritanya itu kurang greget dengan langsung menceritakan pada masa berumah tangga. #buat cerita TAKDIR SANG PE...