22.pulang?

1.4K 85 0
                                    

Lima tahun telah berlalu begitu cepat setelah dulu dini akan menginjakan kakinya lagi di negeri kelahirannya nemun terhambat karena ia diharuskan mengurus program beasiswanya untuk masa perkuliahan di Jerman alhasil ia baru bisa pulang kembali pada saat dia selesai mendapat gelar S1 dengan nilai yang cukup memuaskan.

Namun ia pulang tidak langsung menuju kota kelahirannya melainkan dia tinggal di Bandung untuk langsung bekerja di perusahaan milik sahabat seperjuangannya di jerman.

Dia adalah nugrah dawns penerus perusahaan dawns company, lelaki itu sudah berkali kali mendekati dini untuk diajak kejenjang yang lebih serius namun dini selalu menolak dengan alasan ia sudah menganggap nugrah sebagai sahabatnya sendiri.

Dini juga kembali bertemu rosa beberapa bulan yang lalu dan mengangkat sahabatnya itu menjadi sekretaris pribadinya selaku manajer keuangan.

Sudah hampir satu tahun lebih dia di indonesia namun ia belum berani menampakan diri didepan pujaan hatinya kabar terakhir yang ia dengar adalah tentang perjodohan dan pernikahan vero tepat saat ia baru saja sampai di Jerman.

Namun dini menganggap itu adalah kicauan burung yang berlalu bersama angin saja.

“sebenernya kita mau kemanah sih nug?” dengus dini sambil mengambil posisi duduk di kursi belakang mobil milik atasannya itu

“cieh udah mulai kepo” ucap cowo itu sambil memasang sabuk pengaman di bagian kursi kemudi.

Kini mobil berwarna hitam itu sudah terparkir cantik di bastmen luas milik salah satu pusat perbelanjaan yang cukup beras. Dini kembali terheran heran karena selesai dari rapat tadi nugrah langsung mengajaknya pergi tanpa memberi tahu kemana arah tujuannya.

“mau ngapain sih kesini?, bikin males aja”

“cek, temenin aku beli gamis buat momy, besok momy aku ulang tahun dira!”  nunug berdekec gemas

“orang kamu gak ngomong dari tadi mana aku tau”  mereka berjalan memasuki sebuah butik yang ada di dalam  kawasan mall tersebut.

“nug, boleh gak nanti aku izin pulang ke brebes?” dini nampak was was untuk meminta izin sambil memilih milih gamis.

“buat apa?, kalo alesannya kamu mau di lamar orang aku gak ngebolehin”ucap dia datar tanpa menoleh ke arah sang lawan bicara.

“tuhkan ngeselin, kemaren tuh rosa bilang katanya mau ada reuni akbar di SMA, sebenernya aku udah nolak tapi dia maksa buat ikut”

“berapa hari?” sambil mengangkat alisnya

“tiga hari boleh gak?, sekalian liburan”

“ya deh boleh, apa sih yang enggak buat calon makmum”

“kamu mah bilang kaya gitu mulu, tapi enggak ngehitbah” dini menghentakan kaki sambil mengekor di belakang menuju ke kassa.

“lah, kamunya aja gak setuju setuju buat aku lamar”

Suara kumandang azan maghrib telah bergema, mengingatkan dan memanggil umat islam untuk melaksanakan kewajibanya.

Setelah menyelesaikan sholat dini tidak beranjak dari atas sajadah yang ia gelar, melainkan membuka sebuah kitab yang menjadi pedoman umat manusia. Lantunan ayat demi ayat  dibaca sambil menunggu tiba waktu sholat isa.

Setelah melaksanakan kewajiban, dia berniat menghubungi kakanya memberitahukan kepulangannya ke kota telor asin besok.

“assalamualaikum, haloh kak”

“waalaikumsalam iya haloh dek”
“gimana kabarnya dek?” lanut kak intan

“alkhamdulillah baik kak, kalo kaka sama kaka ipar terus keponakan unyunya tante gimana kabarnya?”

“kami juga baik dek di sini”

“besok aku mau pulang ke kampung kak, kaka  mau ikut gak?”

“gak bisa dek, kak masih harus kerja, lagian tumben amat mau pulang lo” intan memang sekarang tinggal dijakarta bersama suami yang berprofesi sebagai dosen dan satu anak laki lakinya, sedangkan intan sendiri sekarang sudah berpofesi sebagai dokter di sebuah rumah sakit jakarta.

“hemm padahal adek juga kangen sama bimbim, iya kak mau ada acara reuni akbar”

Strong Woman (Good Waketos)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang