- 34 -

74.7K 2.3K 136
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa Vote dan Komennya ya🤗
Jangan lupa Follow juga🤗

Happy reading❤️

🌵🌵🌵

"Sky...kita pulang ya?" Ucap Fanno lembut. Bahkan Fanno pun tidak mengerti mengapa ia bisa seperti ini.

"Lo kalo mau pulang, pulang aja sih! Ngapain disini! Gue masih mau sama bunda! Bunda belum meninggal! Bunda masih disini!" Fanno pun langsung membawa Abel ke pelukannya. Abel tidak menolak sama sekali. Saat ini, ia butuh sandaran.

"Hiks...bunda....masih...hiks...disini...
Fan...bunda...hiks...gak..mungkin..hiks...ninggalin...gue..hiks..."

"Gue tau lo sayang sama bunda lo. Tapi kalo lo nangis gini, bunda lo nantinya bakal sedih disana. Apa lo mau bunda lo sedih di atas sana?" Abel menggeleng.

"Makanya, lo jangan nangis lagi ya..Lo jelek kalo nangis."

"Fanno ih!" Abel menyubit perut Fanno. Fanno hanya terkekeh. Abel pun ikut terkekeh.

"Lo cantik Sky."

"Baru nyadar? Kemarin kemana aja?" Ucap Abel. Mereka berdua pun tertawa.

"Udah sore. Kita pulang sekarang ya?" Abel mengangguk. Ia juga sudah sangat lelah. Ia butuh istirahat.
"Pamitan dulu sama bunda." Ucap Fanno.

"Bunda, Abel pulang dulu ya. Abel janji, Abel akan sering kesini dan cerita-cerita sama bunda. Bye bunda."

"Tante, Fanno ajak Sky pulang ya. Fanno akan bawa Sky pulang dengan selamat. Bye tante."

Abel dan Fanno pun pulang. Fanno menggenggam tangan Abel erat. Abel sempat bingung namun setelahnya ia hanya tersenyum.

Setelah sampai di mobil Fanno melajukan mobilnya.

"Eeee...Fanno." Fanno menoleh ke arah Abel.

"Eee gue mau ke rumah kak Rita aja. Gue gak mau pulang." Ucap Abel. Ia akan pulang ke mansionnya. Namun, agar tidak diketahui oleh Fanno, ia bilang mansion itu milik Rita.

"Kenapa?"

"Gue kan diusir dari rumah." Fanno hanya menganggukan kepalanya. Abel lalu menunjukkan jalan menuju ke mansionnya.

"Thanks ya." Ucap Abel ketika ia sudah sampai di depan mansionnya.

"Iya. Lo jangan terlalu larut dalam kesedihan. Masih banyak yang sayang dan peduli sama lo."

Termasuk gue. Batin Fanno

"Iya. Lo hati-hati ya pulangnya." Fanno menganggukan kepalanya lalu melaju meninggalkan mansion Abel.
Abel pun langsung masuk ke mansionnya.

🌵🌵🌵

"Darimana Bang?"
Baru saja Devan dan Devon sampai di rumahnya, ia sudah dihadiahi pertanyaan oleh mamanya.

"Dari pemakaman."

"Pemakaman? Emang siapa yang meninggal?" Tanya Deva bingung.

"Bunda temen kita." Ucap Devon berbohong

"Ohh....yaudah mandi sana, terus makan malam." Devan dan Devon menganggukan kepalanya dan berlalu menuju kamarnya masing-masing.

Disisi lain, Angel sedang menelpon seseorang.

"Gue udah minta flashdisknya tapi gak dikasih!"

ABELLA (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang