- 40 -

70.9K 2.2K 79
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa Vote dan Komennya ya🤗
Jangan lupa Follow juga🤗

Happy reading❤️

🌵🌵

Semua anggota keluarga Alexander sedang menunggu di depan UGD.
Yap. Opa masuk rumah sakit setelah merasa sakit di dadanya.

"Kasih tau Abel kalau Papa di rumah sakit." Ucap Reno kepada Varo.

"Ngapain ngasih tau dia. Biarin aja dia gak tau. Gak penting juga." Ucap Angel nimbrung.

"Abel juga cucu Opa. Dia berhak tau keadaan Opa nya Angel..." Ucap Reno sabar.

"Keluarga pasien?" Tiba-tiba dokter keluar dari UGD.

"Iya dok. Kami keluarganya. Gimana keadaan Opa saya dok?" Ucap Max

"Pasien saat ini sedang kritis. Penyakit jantungnya sudah sangat parah. Kami akan berusaha sebisa mungkin." Ucap dokter itu yang membuat semua terkejut.

"Tapi, apa ada keluarga pasien bernama Abel? Pasien selalu memanggil nama itu." Semua pun saling tatap.

"Mike, telpon Abel dan suruh dia kesini." Ucap Reno kepada Mike dan Mike pun langsung menghubungi Abel.

Dilain sisi, Abel sedang di kantor. Ia mengurusi dokumen yang akhir-akhir ini tidak sempat ia tanda tangani dan tiba-tiba Mike menelpon.

"Halo bang."

"Princess, kamu bisa ke Rumah Sakit Permata gak?"

"Emang siapa yang sakit bang?"

"Penyakit jantung Opa kambuh lagi. Saat ini, Opa sedang kritis." Abel langsung mematikan panggilan

"Kamu mau kemana Bel?" Tanya Rita

"Opa kritis. Abel harus kesana." Ia menyambar kunci mobilnya dan meninggalkan Rita.

"Kayaknya Princess udah mau kesini." Ucap Mike.

"Yahh anak pembawa sial itu lagi." Ucap Angel memutar bola mata malas.

"Bisa gak sih lo gak mandang Abel kayak gitu?!" Ucap Max emosi.

"Udahlah bang, ngomong sama orang kayak gitu gak guna. Buang-buang tenaga aja." Ucap Mike.

Tak lama kemudian, Abel datang.

"Opa mana?" Tanya Abel kepada Mike.

"Opa lagi di periksa. Nanti kalau udah selesai baru kita boleh masuk."

"Kenapa Opa bisa gini bang?" Tanya Abel. Belum sempat menjawab, dokter tiba-tiba keluar.

"Apa anak yang bernama Abel sudah datang? Sepertinya pasien sangat ingin berbicara kepadanya."

"Saya Abel dok." Ucap Abel.

"Mari ikut saya ke dalam. Yang lainnya mohon tunggu di luar."

"Opa..."

"A..abel..cu..cu..Opa..." Opa berusaha tersenyum sedangkan Abel sudah menangis melihat Opa nya dengan banyak alat yang tertempel di badannya.

ABELLA (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang