- 39 -

67K 2.2K 77
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa Vote dan komennya ya🤗
Jangan lupa Follow juga🤗

Happy reading❤️

🌵🌵🌵

"Kak..disana..ada..orang..pingsan.."

Fanno dkk pun saling tatap kemudian mengikuti siswi itu.
Hingga mereka sampai di taman belakang dan melihat seseorang sudah jatuh tak berdaya di rerumputan.
Mereka pun menghampiri orang itu.

"Abel?!" Devan kaget karena orang itu adalah Abel. Ia pun mengangkat tubuh mungil Abel dan membawanya ke uks.
Terlihat sangat jelas di wajahnya kalau Devan benar-benar khawatir melihat adiknya tak berdaya.
Tak hanya Devan, bahkan Devon dan Fanno juga terlihat khawatir.

Setelah dibawa ke uks, petugas disana langsung memeriksa Abel. Andra datang bersama sahabat-sahabat Abel

"Mana Abel?!" Tanya Andra kepada Devan. Devan menunjuk menggunakan dagu nya.

"Kenapa dia bisa pingsan?" Tanya Andra

"Ta..tadi..aku..liat..kak..Bella..di..
taman.." Ucap Siswi yang menemukan Abel.

"Kalian boleh pergi biar Abel gue yang jaga." Ucap Andra. Siswi itu pergi meninggalkan mereka namun tidak dengan Fanno dkk.

"Kenapa kalian masih disini?"

"Abel juga adik gue. Gue berhak jaga dia." Ucap Devan.

"Cih. Bukannya Abel bukan adik kalian ya setelah lo mengklaim Abel bukan keluarga Alexander?" Mereka semua terdiam.

"Udah yuk bang mending kita pergi aja. Lagian ngapain jaga si anak pembawa sial!" Angel kemudian mengajak Devan, Devon, dan Fanno pergi.

"Kalian juga belajar sana! Nanti Abel biar gue yang jaga. Sebentar lagi kak Rita datang." Fanny, Dara, dan Keyra menganggukan kepalanya lalu kembali ke kelasnya.

Tak lama kemudian, Abel bangun dan mengerjapkan matanya.

"Bang Andra?"

"Iya ini gue. Lo tadi pingsan terus dibawa kesini. Kak Rita sebentar lagi datang." Abel menganggukan kepalanya. Ia ingat kalau tadi ia sedang membaca novel di taman belakang dan kepalanya tiba-tiba pusing.

Beberapa saat kemudian, Rita datang dengan wajah khawatir.

"Kenapa pingsan lagi sih Bel? Lupa minum obat?" Abel menggelengkan kepalanya.

"Tadi pagi Abel udah minum obat. Cuma badan Abel agak lemes." Jelas Abel.

"Kayaknya lo harus nimbangin saran dari dokter Bayu deh." Ucap Andra

Flashback.

4 hari yang lalu, Abel menemui dokter Bayu untuk menanyakan perkembangan kesehatannya. Dia pergi kesana bersama Rita dan Andra.

"Gimana dok?" Tanya Rita

"Huh. Sepertinya penyakit di tubuh Abel semakin parah. Saya sarankan Abel menjalankan pengobatan di luar."

"Maksud dokter luar Indonesia?" Tanya Andra memastikan.

"Iya, Abel bisa menjalankan pengobatan di Singapura." Abel hanya menunduk. Ia tak ingin meninggalkan semuanya disini. Biarkan saja Abel mati asalkan ia bisa bersama keluarganya disini.

ABELLA (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang