- 42 -

70K 2.2K 112
                                    

Sebelum lanjut baca, jangan lupa Vote dan Komennya ya🤗
Jangan lupa Follow juga🤗

Happy reading❤️

🌵🌵🌵

"Sky...." Fanno menatap tak percaya dan langsung menggendongnya.
Ia tak lagi memikirkan masalahnya dengan Abel.
Yang ia pikirkan saat ini hanyalah keselamatan Abel. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan Abel hingga ia seperti ini.

Beberapa pasang mata yang melihat Fanno menggendong Abel bertanya-tanya ada apa dengan Abel hingga banyak bercak darah di pakaiannya. Hingga Andra yang melihatnya.

"Abel!"

"Lo apain Abel hah?!!!" Ucap Andra dengan wajah penuh emosi.

"Gue jelasin nanti. Yang penting sekarang kita bawa Sky ke rumah sakit!" Ucap Fanno yang sudah tak bisa memikirkan apapun selain Abel.

"Bawa Abel ke Sky Hospital!" Perintah Andra. Fanno menganggukan kepalanya mengerti. Fanno mengendarai mobilnya seperi orang kesetanan.

Setelah sampai di SH, Abel langsung ditangani oleh dokter Bayu di UGD.

"Jelasin ke gue kenapa Abel bisa kayak gini!" Ucap Andra.

"Tadi gue mau bolos ke rooftop. Terus disana gue liat ada orang. Gue kira orang itu juga bolos dan tidur di rooftop. Tapi entah kenapa gue malah menghampiri orang itu dan ternyata itu Sky. Dia mimisan jadi banyak bercak darah." Ucap Fanno menjelaskan dengan nada dinginnya. Andra mengusap wajah frustasi. Ia sudah gagal menjaga Abel.

Tiba-tiba telepon Fanno berdering yang ternyata ada panggilan masuk dari Angel.

My Angel's Calling...

"Hallo Fan, kamu dimana?"

"Aku lagi di luar..."

"Kok kamu gak ngajak aku sih! Aku kan mau ikut sama kamu!"

"Gue ada urusan. Lo jangan ganggu dulu."

"Kamu kenapa sih?! Abel lagi?!" Fanno hanya diam tidak menjawab.

"Awas aja kalo Abel berani rebut kamu dari aku."

"Ini gak ada hubungannya sama Sky. Udah gue mau lanjut dulu."

Tutt.....

Fanno mematikan panggilan sepihak.

"Lo sebenarnya masih suka gak sih sama Abel?! Jangan mainin perasaan Abel dong!" Ucap Andra kesal.

"Gue gak ada perasaan sama Sky. Gue udah punya cewek." Ucap Fanno santai. Namun hatinya berkata lain. Ia masih sangat menyayangi seseorang yang terbaring lemas di dalam ruangan.

"Tapi perlakuan lo ke Abel seakan lo masih sayang sama dia." Fanno hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Kalo lo emang beneran gak suka sama Abel, berarti lo harus ikhlasin gue sama Abel." Pancing Andra. Fanno yang mendengar itu mendelik.

"Ya...yaudah...emang gue perduli?" Ucap Fanno sedikit ragu-ragu. Hatinya gusar. Bagaimana kalau apa yang diucapkan Andra ada benarnya?.

ABELLA (SUDAH DITERBITKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang