21.Balikan?

3.5K 122 7
                                    

“Lo tenang, disini ada gue yang selalu mencintai lo"

-Arlen.

🌼🌼🌼🌼

Sudah 1 minggu Aderyn dirawat, selama itu juga ia rutin menjalani kemoterapi.
Kini di kamar rawat Aderyn hanya tersisa Arlen, yang lainya pamitan untuk pulang dulu, Aderyn masih mengerang kesakitan setelah menjalankan kemoterapi membuat ia terpaksa diberi obat tidur.

Arlen mengusap rambut indah Aderyn yang kini perlahan menipis, rambutnya mulai rontok karena efek dari kemoterapi,Arlen selalu meneteskan air matanya saat melihat tubuh kurus Aderyn yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Dulu ia sering mencubit pipi chubby Aderyn namun sekarang, pipi nya menirus ,badanya kurus,rambutnya menipis, mukanya semakin pucat.

"Gue yakin lo pasti sembuh Ryn, gue sayang sama lo"Arlen menggenggam tangan Aderyn.

"Len?"Lirih Aderyn.

"Iya Ryn? Mau minum? "Tanya Arlen.

"Gue mau ke taman dong"Pinta Aderyn.

"Tapi kan-"

"Please Len"Aderyn memohon.

Arlen pun pergi mengambil kursi roda sambil meminta izin kepada dokter.
Setalah kembali ke kamar rawat Aderyn, Arlen membantu Aderyn untuk turun dari ranjang.

Namun tiba tiba Aderyn kehilangan keseimbangan membuatnya hampir terjatuh jika Arlen tidak menahanya.
Arlen membantu Aderyn duduk di kursi roda.

"Len kok kaki gue lemes amat ya?"Tanya Aderyn.

"Mungkin itu karena lo belum makan"Aderyn hanya mengangguk mengerti.

Arlen mendorong kursi roda Aderyn menuju taman rumah sakit.

"Len gue nyusahin ya?"Tanya Aderyn.

"Engga kok"Jawab Arlen.

"Maaf ya kalo gue nyusahin"Lirih Aderyn.

"Jangan ngomong gitu ah gue gak suka, nih makan yaa, aaaaa"Arlen dengan lembuat menyuapi Aderyn.

Arlen terus menyuapi Aderyn sambil bercanda membuat Aderyn tertawa, Arpen ikut tersenyum setidaknya ia berhasil membuat Aderyn tersenyum senang.

"Arlen makasih ya, gue sayang lo"Aderyn meraih Arlen dan memeluknya senang.

"Gue juga sayang Ryn sama lo,Balikan yuk!"Seru Arlen.

"Ihh Arlen mah gak so sweet najisin"Aderyn tersenyum tipis dengan pipi merona.

"Yaudah, fix kita pacaran gue gak nerima penolakan"Ucap Arlen membuat Aderyn tertawa.

Tanpa penolakan Aderyn hanya tersenyum, kini bahagia nya sempurna, keluarga nya yang semakin perhatian padanya dan mengesampingkan pekerjaanya, kakak nya yang selalu ada disaat dia butuhkan, sahabatnya yang selalu setia menemani Aderyn, Dan Arlen yang kini menjadi pacarnya melengkapi bahagia Aderyn. Namun Aderyn sadar hidupnya tidak akan lama pagi, penyakitnya semakin menyebar dengan cepat.

"Makasih ya Len"Aderyn tersenyum.

"Apapun untuk mu sayang"Aderyn terkekeh.

"Alay banget sih"Ejek Aderyn.

"Biarin, kamu suka kan?"Tanya Arlen.

"Suka"Aderyn kembali tersenyum menampakan mata sipitnya.

"Yaudah, ayo kita kembali ke kamar kamu"Ajak Arlen.

Aderyn hanya mengangguk. Arlen dengan senang hati mendorong kursi roda Aderyn hingga ke kamar rawatnya.
Arlen membantu Aderyn untuk kembali ke ranjang nya, namun lagi lagi Aderyn hampir terjatuh.

MANTAN [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang