06|Kode

5.6K 177 3
                                    

"Gue bukan komputer yang bisa ngerti semua kode lo"

-Aderyn

****

Aderyn merebahkan tubuh nya di sofa. Ia lelah, apalagi tadi sudah jalan jalan bersama Laura mengelilingi mall tanpa belanja. Emang Laura sialan. Tadi ia dipaksa menemani Laura jalan ke mall, Terus Aderyn iya-kan. Aderyn kira Laura akan belanja namun dugaan nya salah, ia hanya berkeliling sambil melihat lihat tanpa niat membelinya. Lebih parahnya Laura selalu bertanya tanya kepada mbak penjaga tokonya dan ketika ditanya mau beli apa ngga dengan enteng dia menjawab "Gak,cuma tanya" Hal itu bikin Aderyn Malu dan mbak nya kesal.

"De makan dulu"Ucap Arsen.

"Ntar ah bang"Jawab Aderyn.

Ponsel nya bergetar ia pun mengambil nya.

Laura:Ryn maaf ya bikin lo bete;(
Laura:Gue cuma pengen ngabisin waktu bareng lo
Laura:Gue lusa mau pindah.

Aderyn:Anjir ih kok gak bilang sih?Kok pindah? :(Kemana? :(Jahad luu

Laura:Ke lombok
Laura:Gue juga kaga tau knp
Laura:Maaf:(

Aderyn:Gak seru dong gk ada lo:(
Aderyn:Trs hub lo?

Laura:Gue putus.
Laura:Gue gk bilang mau pindah. Gue gk bisa LDR an, padahal gue syg dia.

Aderyn:Lah kok? Padahal LDR an aja biar gue jagain pacar lu.

Laura:Kagak bisa, gue takut gak bisa jaga hati, disana kan banyak bule.

Aderyn:Kamfret emang 😑

Laura:Hehe yaudh lo tidur gih,See you!

*Read

Aderyn meletakan handphone nya lalu ia mengganti pakaian nya, setelah itu ia turun untuk makan malam.

"Bang mama kemana? "Tanya Aderyn.

"Mama ada urusan"Jawab Arsen.

Setelah makan Aderyn kembali ke kamarnya, ia mengambil buku khusus melukis nya ia pun melukis.

20 menit telah berlalu, Aderyn masih anteng dengan alat lukis nya.

Cklekkkk

"De tidur udah malem"Seru Arsen.

"Iya bang ntar"Jawab Aderyn.

"Awas jangan kemaleman! "Ingat Arsen.

"Siapp! "

"Good Night"Ucap Arsen mengelus rambut Aderyn.

"Too"Balas Aderyn memeluk abang nya sekilas.

Setelah itu Aderyn melanjutkan acara melukis nya yang tertunda. Setelah selesai, ia tersenyum lalu membereskan peralatannya.

Lalu ia mengambil handphone nya lalu memfoto nya untuk dimasukan ke sosmed.

Drtttt

Ulen 🐒:Siangg:)

Aderyn:Gila ya?

Ulen 🐒:Anjir itu kode say! Kalo gue bilang siang, lo jawab malem:(

Aderyn:Oh

Ulen 🐒:Ryn L apa R

Aderyn:L

Ulen 🐒:Gak peka:(
Ulen 🐒:Peka say:(

Aderyn:Hm.

Ulen 🐒:Kali kali peka sama mantan napa:(

Aderyn:Gue bukan komputer yang bisa ngerti semua kode lo.

Ulen 🐒:Yaudah deh, Mantan sayang Good Night,Sweet Dream:)

Aderyn:Hm

Aderyn melempar handphone nya ke atas kasur.

"Edan jantung gue lagi dugem"Gumam nya memegang dada nya.

"Au ah mending baca wattpad aja"Aderyn mengambil ponsel nya dan mulai membaca.

"Ih sialan,dasar cowok hobinya php in cewek mulu! Sebel kan gue"Gumam Aderyn geregetan karena tokoh didalam cerita yang ia baca meninggalkan si cewek nya setelah berhasil membuatnya baper.

"Hati cewek buat dilindungin bukan disakitin, emang dasar gak punya hati dihh"Gerutunya lagi.

"Ah mending tidur ae bad mood gue"Aderyn memutuskan menutup matanya.

***

"De bangun, udah subuh"Ucap Arsen menggoyangkan tubuh Adiknya.

"Hm"Gumamnya.

Arsen melihat wajah adiknya yang sedikit pucat, lalu ia memegang kening adiknya.

"Yaampun dek badan kamu panas sekali"Arsen memekik kaget karena suhu badan adiknya yang panas.

Ia segera mengambil baskom yang berisi air hangat dan handuk kecil.
Ia mengompres adiknya itu.

"Mama"Gumaman lirih adiknya sangat mengiris hati Arsen.

"Disini ada abang,jangan sedih"Arsen mengusap rambut Aderyn penuh sayang.

Aderyn membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit.

"Abang"Panggil Aderyn pelan.

"Iya sayang? "Jawab Arsen.

"Aderyn mau sekolah ya"Arsen mengecek suhu badan Aderyn. Masih panas.

"Hari ini kamu jangan dulu sekolah"Ucap Arsen lembut.

"Tapi bangg"

"De kamu lagi sakit"

"Aderyn kuat kok"Ucapnya.

Ia berusaha bangkit dari ranjang nya lalu berjalan tertatih, namun tiba tiba ia oleng seperti akan terjatuh. Arsen dengan sigap menangkap adiknya.

"Tuhkan udah diem aja dirumah, abang temenin"Arsen dengan sabar membantu adiknya kembali ke tempat tidur.

Tess!

Setetes darah jatuh tepat ditangan Arsen, Arsen yang melihat itu langsung melihat ke arah adiknya.

"Yaampun dek kamu mimisan"Arsen kaget. Ia langsung menggendong Aderyn .

"MANG UDINN SIAPKAN MOBIL"Teriak Arsen kepada supirnya.

"Mbok jaga rumah ya"Ucap Arsen kepada pembantunya.

"Iya Den"Balas Mbok Jum.

Arsen membawa adiknya ke rumah sakit terdekat.

"Mang Jalannya lebih cepet"Suruh Arsen yang semakin panik melihat darah terus mengalir di hidung adiknya. Arsen berusaha memberhentikan darah itu tak peduli dengan tangannya yang sudah memerah dan bajunya yang mulai berwarna merah.

"Kuat Dek please"Arsen terus berdoa di hatinya,dan ia terus menguatkan Aderyn.

Sesampainya dirumah sakit Arsen langsung memanggil suster dan dokter.

"Maaf Mohon tunggu diluar"Ucap suster ketika Aderyn akan diperiksa.
Ruangan UGD tertutup.

****
A/n:Maaf pendek yaa:(Lagi buntu ide nya hehe. Tetap Vote+Coment ya:)Kalo ada yang nanya masalah cover nya ntar diakhir ada penjelasan nya:)
Maaf kalo ada typo:'

Salam,
Author

MANTAN [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang