MANTAN [SELESAI✔]

28.Aurel berulah

“Lo inget, dia hanya milik gue”
-Aurel

-

"Len bawain smartphone aku dong"Pinta Aderyn.

"Jangan main handphone mulu sayang"Tegur Arlen terfokus kepada televisi diruang inap Aderyn.

"Aku mau nelpon mama"Ucap Aderyn.

"Yaudah nih pake handphone aku aja"Aderyn mengambil handphone yang disodorkan Arlen lalu menelpon mama nya.

Tuttt..  Tuttt...

"Hallo ma? Ini Aderyn"

"....."

"Mama jenguk Aderyn dong, kangen nih"

"......."

"Plis ma Aderyn butuh mama"

"....."

"Hufttt oke, Aderyn gak bakal ganggu mama lagi"

Tutt

Aderyn mematikan telepon nya dengan mata berkaca kaca.

"Princess gak boleh nangis"Arlen membawa Aderyn ke dalam dekapanya.

Aderyn hanya diam, ia bertanya tanya mengapa keluarga nya jarang menjenguknya, apa mereka tidak peduli?

Cklekk

"Ekhem"Dehem seseorang membuat Arlen melepaskan pelukanya.

"Aduh anak bunda, maaf sayang bunda baru jenguk. Gimana keadaan kamu sayang?"Tanya seorang wanita paruh baya memeluk Aderyn.

"Bundaa, Aderyn kangen. Keadaan Aderyn baik bun. Kenapa bunda baru kesini?"Tanya Aderyn.

"Maaf sayang bunda baru pulang dari London"Jawab Bunda.

"Bunda dateng dateng bukanya nyapa anaknya"Sindir Arlen, iya Bunda adalah ibu nya Arlen.

"Oalah ada kamu toh, bunda gak liat"Kekeh bunda.

"Bunda jahat"Ucap Arlen memasang raut wajah sedih.

"Anak bunda ditinggal kok makin alay gini sih?"Bunda mengusap rambut Arlen.

Itu yang Aderyn rindukan, kasih sayang dari seorang ibu.

"Sayang kok nangis?"Tanya Bunda membuat Aderyn tersadar dan segera mengusap air matanya yang turun tanpa diminta.

"Aderyn rindu mama bunda"Lirih Aderyn tertunduk.

"Princess Bunda gak boleh sedih, ada bunda disini, Arlen juga ada. Kamu jangan sedih ya?"Bunda menenangkan Aderyn, bunda mengusap bahu Aderyn.

"Tapi bun mama gak pernah sempetin waktu nya buat Aderyn"Air mata nya kembali mengalir, mewakili rasa kecewa di hatinya.

"Sini Arlen peluk"Arlen merentangkan tanganya. Namun kemudian tanganya dipukul bunda.

"Gak boleh peluk princess bunda"Ucap bunda galak.

"Ish bunda sakitt"Ringis Arlen pelan.