32.Ragu

2.4K 88 44
                                    

"Pergilah jika kamu ragu"
-Unknow.

-

Arlen duduk di kedai es krim, ia menemani Jessy yang anteng memakan es krim nya.

Flashback On

Arlen mengendarai mobilnya dengan cepat, sesampainya di lokasi yang Jessy maksud, ia melihat Jessy sedang menangis dipinggir jalan sendirian.

"Jessy are you okay?"Tanya Arlen memegang bahu Jessy.

"I'm not okay"Lirih Jessy.

Arlen menarik Jessy kedalam pelukanya, ia mengusap rambut indah milik Jessy.

"Lo boleh cerita Jes"Suruh Arlen.

"Orang-Orang tua gue ce-cerai Len! Gue binging harus ngapain Len"Tangis Jessy semakin kencang, ia mengeratkan pelukanya.

"Hey tenang!Disini ada gue, lo tenang ya? "Pinta Arlen.

"Gue diusir sama bokap sedangkan nyokap gue memilih keluarga baru nya. Gue gak tau harus kemana"Lirih Jessy.

"Sttttt, jangan nangis. Lo boleh tinggal di rumah gue buat sementara. Makan es krim yuk! Jangan nangis ah jelek"Arlen melepas pelukanya lalu mengusap air mata Jessy.

Jessy tersenyum tipis lalu mengangguk.

Flashback off.

Arlen mengusap rambut Jessy,ia merasa kasihan dengan sosok gadis dihadapanya.

"Makan yang banyak biar gak kaya kerangka berjalan!"Ejek Arlen membuat Jessy cemberut.

Drttttt

Kana
Lo dmn?

Arlen
Kedai es krim, knp?

Arlen menyimpan handphone nya ketika Jessy protes karena Arlen tidak merespon ucapanya.

"Bentar Jes temen temen gue, ngechat takutnya Aderyn kenapa napa"Arlen kembali membuka handphone nya.

Angga buluk
Rs skrg!Aderyn berhasil melewati masa kritisnya!!

Tanpa menunggu Arlen langsung menarik Jessy pergi menuju Rumah Sakit.

"Ada apa len?"Tanya Jessy.

"Aderyn berhasil melewati masa kritis nya"Jawab Arlen tersenyum senang.

Jessy terdiam, ia berpikir apakah kebahagiaan yang dirasakanya kini akan pergi? Kenapa?

"Jes? Lo kenapa? "Tanya Arlen melihat perubahan Jessy.

"Gue cuma takut gak bisa berteman sama lo lagi"Ucap Jessy pelan.

"Lo tenang aja Jes, Aderyn cewek baik. Dia pasti seneng liat lo"Arlen mengusap kepala Jessy untuk menenangkan.

"Angga! Gimana keadaan Aderyn?"Tanya Arlen dengan nafas tak beraturan karena berlari.

MANTAN [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang