"Saya mencium aroma aroma benih pelakor"
-Holang.____
Seperti biasa, pulang sekolah Arlen selalu mampir ke rumah sakit, namun kali ini ia datang bersama Aurel, Kana dan Davin. Tentu dengan membawa sebuket mawar merah kesukaan Aderyn.
"Aderyn gue kangen sumpah"Ucap Kana memeluk Aderyn.
"Gue juga kangen lo!"Balas Aderyn.
"Eh ini adek lo Ryn?"Tanya Davin menunjuk seorang bocah yang sedang anteng menonton video.
"Ini anak nya tante gue"Jawab Aderyn.
"Heh gembul"Panggil Arlen kepada anak tersebut.
"Weh blo, apa kabal blo?"Tanya anak tersebut kepada Arlen lalu mereka ber tos.
"Widih dah kenalan aja mereka"Ucap Davin terkekeh pelan.
"Baik bro, kamu bro gimana kabarnya?"Tanya Arlen.
"Baik blo! Pacalnya kak Eyn bang?"Tanya anak tersebut polos.
"Denis gak boleh bicara pacar pacaran"Tegur Aderyn.
Yap bocah gembul itu bernama Denis.
Arlen menggendong Denis lalu membawa ke dekat Aderyn."Arlen pulang yuk!"Rengek Aurel manja.
"Jijik gue liatnya"Sinis Kana.
"Apalagi gue beb, pengen muntah dengernya"Tambah Davin.
"Sirik aja sih"Balas Aurel tak kalah sinis.
Tiba tiba Denis mengendus tubuh Aurel lalu berkata.
"Saya mencium aloma aloma benih pelakol. Saya salankan jangan menjadi pelakol atau kalma buluk menghampili kakak"Ucapan Denis yang mirip Roy Kyoshi membuat semuanya tertawa kecuali Aurel.
"Tuh dengerin! Anak kecil aja tau kagak boleh jadi pelakor"Ejek Kana tertawa.
"Sialan!"Umpat Aurel pelan.
"Anjir gue ngakak"Ucap Davin sambil tertawa terbahak bahak.
"Denis gak boleh gitu sama kak Aurel"Tegur Aderyn.
"Oke denis minta maaf"Balasnya cemberut.
"Antar saja dulu Aurel, sepertinya dia lelah"Aderyn menatap Arlen.
"Dia bisa pulang sendiri sayang, aku ingin menjagamu disini"Arlen menggelengkan kepalanya.
"Kau yang membawa nya kesini, dan kau harus mengantarnya pulang"Arlen menghela nafas berat lalu mengangguk.
"Okay"Arlen menghampiri Aderyn lalu ia mengusap rambut tipis Aderyn.
"Aurel pamitlah"Suruh Arlen.
Aurel berjalan mendekati ranjang ia tersenyum membuat Aderyn merinding, ia mendekatkan bibirnya ke telinga Aderyn lalu berbisik.
"Semoga cepat mati"Bisikan itu membuat Aderyn terdiam.
"Get well soon ryn"Ucapnya lagi lebih keras lalu pergi dengan Arlen.
"Apa yang dia bisikkan?"Tanya Kana.
"Ah tidak,Ia hanya mengucapkan senang bertemu denganku"Jawab Aderyn berbohong.
"Aku tidak percaya gadis ular itu mengucapkan hal yang manis padamu"Kana menatap Aderyn curiga.
"Berhentilah menatapku seperti itu Kana!"Tegur Aderyn.
"Ck! Oke! "Balas Kana.
Mereka mengobrol diselingi canda tawa sampai suara pintu terbuka mengalihkan fokus mereka.
"Eh abang ganggu ya? Maaf"Ucap Arsen lalu kembali menutup pintu namun Kana mencegahnya.
"Eh kita lagi nunggu bang Arsen soalnya kita mau pulang bang"Ucap Kana.
"Oh yaudah, kalian hati hati ya, makasih udah jenguk Aderyn"Kana dan Davin hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Bang Asenn"Seru Denis memeluk kaki panjang milik Arsen.
"Deniss bocah mbul kesayangan abang"Arsen langsung meangku Denis lalu mencium pipi gembul nya.
"Bang perkembangan kondisi aku gimana?"Tanya Aderyn.
Arsen terdiam ia hanya tersenyum sendu menatap Aderyn.
"Abang?"Arsen langsung mengalihkan pandanganya menahan air matanya yang siap turun kapan saja.
"Kondisi Aderyn memburuk ya bang? Aderyn udah terima segala resiko nya kok bang, Aderyn gak berharap banyak. Masih bernafas sampai sekarang aja Aderyn bersyukur banget. Abang gak usah buang buang air mata abang buat nangisin kondisi Aderyn. Ini takdir bang, Aderyn gak papa kok"Lirih Aderyn tersenyum, dalan hatinya ia menangis bahkan ia pun tak yakin bahwa dirinya baik baik saja.
Semakin hari serasa penyakit itu semakin menggerogoti tubuhnya, rasa sakit sering menghampiri, namun ia tetap bersikap biasa untuk menutupinya.
"Maafin abang sayang, abang yakin kamu sembuh"Arsen merengkuh Aderyn kedalam dekapan nya.
"Abang gak salah"Balas Aderyn lalu terlelap.
Aderyn hanya bisa pasrah. Jika malam tiba ia selalu ketakutan, ia tidak mau tidur. Ia takut jika ia tidur maka ia tidak bisa membuka matanya lagi. Ia tidak bisa melihat orang orang yang ia sayang.
Namun bagaimana lagi? Itu sudah takdirnya, ia bisa apa? Menolak? Jika bisa maka sudah ia lakukan sejak dulu, Aderyn juga tidak mau terus terusan berada didalam rasa sakit yang luar biasa.----
"Hallo Aderyn, besok lusa kita ada jadwal kemoterapi ya, jaga kesehatanya"Ucap suster saat Aderyn membuka mata.Aderyn hanya tersenyum lalu mengangguk.
Suster itu menyuntikan sesuatu padanya lalu pergi begitu saja.
Cairan obat yang selalu membuatnya kuat menghadapi kemoterapi. Tuhan membantunya melalui cairan itu."Aderyn, makan dulu ya"Arsen membawa bubur bikinanya sendiri.
"Gak mau bubur rumah sakit bang"Rengek Aderyn.
"Iya bawel, ini bubur bikinan Arsen yang guanteng"Ucap Arsen Pd.
"Bang tolong ambilin hp Aderyn dong"Pinta Aderyn, Arsen mengambilnya lalu memberikanya kepada adiknya.
Arsen terus menyuapi Aderyn sedangkan yang disuapi malah membaca novel di aplikasi wattpad.
Drttttt
"Bang mama nge vc"Arsen mengangguk.
"Angkat aja"Suruh Arsen.
"Hai sayang nya mama, gimana sayang keadaan kamu membaik? Maaf mama belum bisa pulang ya sayang, disini mama sibuk banget"
"Haii mama,Alhamdulillah mah membaik, iya ma gapapa. Cepet pulang ma, Aderyn butuh mama"Arsen tersenyum sendu melihat senyuman palsu Aderyn.
"Mama usahain ya sayang, jaga diri kamu baik baik, kalo ada apa apa telpon mama ya, mama sibuk byee dear"
Tutttt
Aderyb hanya tersenyum,selalu saja begini. Mama nya selalu sibuk.
Cklekk!
"Hallo putri papa yang paling cantik"Sapa pria paruh baya.
"Papa Aderyn kangen!"Seru Aderyn memeluk sang papa.
"Papa juga kangen sama kamu sayang, gimana keadaan kamu?"Tanya papa nya mengelus tangan kecil Aderyn.
"Baik pa"Balas Aderyn tersenyum.
"Arsen gak ditanya nih pa?"Tanya Arsen.
"Aduh jagoan papa cemburu sama princess"Papa memeluk Arsen.
"Aih papa kan aku jadu terharu"Arseb mengelap ujung matanya yang basah karena air mata.
"Jagoan papa gak boleh cengeng"Ejek papa.
Aderyn harap ia dapat merasakan kebahagiaan seperti ini selamanya, walaupun itu mustahil.
****
Gimana part 23 nya? Jangan lupa vote dan komen yaa! Makasih buat support nya! Maaf baru update aku gak punya kuota tolong mengerti dan monmaap itu yang suka komen tanpa vote, tolong vote ya biar makin semangat:)
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN [SELESAI✔]
Teen FictionMantan ya? Mantan itu adalah masa lalu yang gak harus dilupakan tapi harus di ikhlas kan. Banyak orang yang mengeluh katanya sih sering dihantui bayang bayang si mantan. Lantas bagaimana perasaan Aderyn yang tiap harinya selalu dibaperin si mantan...