27.Full time

2.8K 94 3
                                    

“Bahagiaku sederhana, cukup ada kamu disampingku”—Aderyn

-

"Sayang ayo dong aku mau eskrim"Rengek Aderyn kepada Arlen.

"Engga Sayang itu gak baik buat kesehatan kamu"Arlen tetap pada pendirian nya melarang Aderyn memakan eskrim.

Mereka berdua sedang duduk ditaman rumah sakit, taman rumah sakit disini seperti taman pada umumnya. Bunga bermekaran, hamparan rumput, banyak pedagang juga membuat pasien akan rileks jika berkunjung ke taman ini.

"Jahatt!"Aderyn cemberut.

"Sayang ini demi kesehatan kamu, gantinya aku beliin balon, mau?"Tanya Arlen.

Aderyn masih diam.

"Kata mama aku, kita bisa ngirim permintaan atau ngungkapin perasaan kita lewat balon loh, kamu tau gimana caranya?"Tanya Arlen.

Aderyn menggeleng.

"Caranya kamu tulis sesuatu dikertas terus ikat ke balon terus terbangin deh, mau coba?"Tanya Arlen lagi.

"Mau!"Seru Aderyn membuat Arlen tersenyum.

Arlen membawa Aderyn ke penjual balon.

"Pak balon nya saya beli semua ya?"Pinta Arlen..

"Boleh mas,semuanya 50 ribu"Arlen memberikan selembar uang berwarna merah.

"Kembalianya buat bapak aja, makasih"Arlen membawa Aderyn beserta balon balon itu ke tengah taman.

Arlen memberi Aderyn secarik kertas beserta pulpen.

"Kamu merem, gak boleh liat!"Arlen terkekeh lalu ia menutup matanya.

Aderyn menuliskan harapan dan ungkapan hatinya.

'Hari ini aku sangat senang, apa boleh aku berharap tuhan? Aku hanya ingin hidupku bahagia bersama orang orang yang kusayangi. Ya allah berikan aku waktu untuk bahagia walau sebentar sebelum engkau mengambil nyawaku, aku hanya ingin bahagia bersama orang orang yang ku sayangi.'

Aderyn menggulung kertas itu lalu memanggil Arlen supaya membuka matanya.

"Udah? Nih iket ke tali balonya"Suruh Arlen memberikan semua balon nya.

"Kamu tulis dulu harapan kamu nanti kita iket sama sama"Arlen mengangguk lalu menuliskan sesuatu.

'Ya allah saya hanya ingin orang yang saya sayangi bahagia, beri dia waktu untuk berbahagia, dan saya harap semoga dia tetap bersama saya selamanya walaupun kecil kemungkinan..'

Arlen menggulung kertas itu lalu mengikatkanya kepada balon itu,begitupun juga Aderyn

"Kita lepas sama sama ya! 1.."Intruksi Arlen.

"2.... 3..."Aderyn dan Arlen melepas genggaman mereka dari balon itu membuatnya terbang ke langit biru yang mulai menjingga.

"Semoga harapan kita terkabul"Ucap Arlen tersenyum.

"Amiin, kamu temenin aku ya? Besok ada jadwal cuci darah"Pinta Aderyn.

MANTAN [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang