bag.21

1.1K 56 5
                                    

Hari ini hari Selasa.. Alyssa tidak datang kerumah sakit milik dr.Sadewa itu.. yah, Alyssa hanya datang 3 hari dalam seminggu karena  memang jam dinas dr.Narendra di RS Dewanta hanya hari Senin,Kamis dan Sabtu.. jadi selain itu Alyssa selesai kuliah langsung pulang kerumah Azmi dan bermain bersama kaka ipar serta keponakannya

Sore2 begini waktunya si Nabilah keluar.. bersama kaka iparnya Salsa, Alyssa pun berjalan-jalan mengelilingi komplek perumahan tempat tinggal sang kaka

"Alyssa.. kaka mau nanya, boleh??" Tanya Salsa yang berjalan disamping kanan Alyssa

"Boleh.. nanya apa??" Tanya Alyssa dengan kening berkerut

"Menurut Alyssa... perempuan itu.. baiknya nikah umur berapa??" Tanya Salsa dengan nada bicara ragu2

"Hah?? Mmm... aa... iitu.... 21 mungkin???? Atau 23 ... gak tau juga..Hhe.." jawab Alyssa sambil meringis

"21 ya?? Sekarang umur Alyssa berapa?" Tanya Salsa lagi sambil tersenyum

"Mmmmm.... 20.. eh kok jadi nanya umur Alyssa sih..?? Kenapa sih ka Salsa nanya2 gitu??" Alyssa benar2 kepo sekarang..

Salsa hanya tersenyum melihat Alyssa yang menatapnya dengan tatapan penasaran

"Gak papa hhe" kalimat itu yang keluar dari mulut Salsa membuat Alyssa semakin bingung dan bertanya-tanya..

"Apa maksudnya coba??" Gumam Alyssa sambil memanyunkan bibirnya

Di sisi lain


Tepat dibalkon cendela sebelah kiri lantai 2 dari rumah bernuansa putih abu2 itu, terlihat seorang pria berkaos putih dan celana pendek abu2 sedang menatap kearah 2 muslimah yang sedang berjalan santai dijalanan komplek itu..

Tanpa ada yang tau, disisi ruangan lain dilantai dua rumah itupun, ada seorang pria berkaos biru navi dan celana pendek hitam yang juga berdiri dibalkon cendela sebelah kanan sambil menatap objek yang sama dengan pria dengan kaos putih itu

"Kenapa kita harus berbeda??" Tanya pria berkaos putih pada dirinya sendiri sambil menatap sedih ke muslimah dengan jilbab dan gamis berwarna hijau army yang terlihat begitu menyejukkan mata

Disaat yang sama
"Kenapa harus kamu?? Kenapa buka orang lain??" kata pria berkaos biru navi itu kepada dirinya sendiri sambil memantap nanar objek yang sama dengan yang ditatap oleh pria disebelah ruangannya itu

_ _ _

"Ale? Tasya??" Pangil seorang wanita paruhbaya dengan dress santai berwarna hijau army

".." Alen hanya menatap wanita disampingnya dengan tatapan santai tanpa mengatakan apapun sambil mulutnya terus mengunyah mie ramen pedas didepannya

Sementara gadis yang dipanggil Tasya itu terlihat menatap sambil tersenyum kecil kearah wanita yang baru saja memanggilnya

"Bagaimana hubungan kalian??" Tanya wanita itu lagi

"Maksud mama??" Alen mengerutkan kening dan menatap wanita yang ia sebut mama itu..

dr.Tsania.. yah wanita paruhbaya dengan dress hijau army itu adalah istri dr.Sadewa sekaligus mama dari Pandu, Alen dan Sintya.. malam ini mereka sekeluarga lengkap dengan dr.Sadewa dan kekasih Pandu juga, sedang dinner bersama keluarga Prod.Dr.Ketut Wiradana, sahabat karib dr.Sadewa dan dr.Tsania, Prof.Wiradana datang  bersama istri, dan putra serta kedua  putrinnya, putranya yakni dr.Narenda Wijaya Wiradana dan putri kedua bernama Anastasya Putri Wiradana yang seumuran dan 1 sekolah bahkan 1 kelas dengan Alen, sementara putri ketiganya masih berusia 11 bulan

Mendengar pertanyaan Alen barusan, dr.Tsania hanya tersenyum lebar lalu mengedarkan pandangan matanya menatap 1 persatu orang yang sedang dinner bersama  dengannya.. tatapnnya berakhir pada Tasya alias Anastasya yang duduk disamping sang kaka dan Prof.Wiradana.. dr.Tsania masih tersenyum lalu mengalihkan tatapannya ke Prof.Wiradana

Karnamu dan Agamamu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang